DPRD Dapat `Kuliah Umum` Kelangkaan BBM

img
?Ketua DPRD Provinsi Lampung Dedi Afrizal saat mengikuti `kuliah umum` kelangkaan BBM bersubsidi. Foto. Ira.

Harianmomentum.com--Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Lampung mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung untuk melakukan ‘Kuliah Umum’.


Jenderal Lapangan Aliansi Mahasiswa Lampung, Muhammad Fauzul Adzim mengatakan, kedatangan mereka ke kantor DPRD kali ini untuk menyampaikan aspirasi sekaligus memberikan kajian hasil kajian mereka terkait kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Provinsi Lampung.


“Kuliah umum ini hanyalah judul besarnya saja, karena pada prinsipnya, kami memindahkan perkuliahan dari yang biasanya di fakultas ke Kantor DPRD Provinsi. Kami menjadi anggota DPRD sehari mewakili rakyat yang berbicara soal kelangkaan BBM,” kata Fauzul di Kantor DPRD Provinsi Lampung, Kamis, 12 April 2018.


Dia mengungkapkan, terkait kelangkaan BBM di Provinsi Lampung ini, bisa dikatakan semua elemen diam, seakan-akan tidak ada permasalahan apapun, padahal jelas permasalahan besar terjadi disini.


Fauzul mengatakan, pihaknya sudah melakukan kajian ditingkat bawah. Menurut dia, kenaikan harga BBM Pertalite Rp200 rupiah memang kecil, namun hal itu sangat berpengaruh besar pada masyarakat tingkat bawah, dan memberikan efek domino yang berkepanjangan, dengan naiknya harga barang lainnya.


Oleh sebab itu lanjutnya, dalam ‘Kuliah Umum’ kali ini, pihaknya meminta komitmen dari DPRD Provinsi Lampung, untuk serius mengkaji secara bersama dengan membentuk tim khusus yang akan membahas persoalan ini hingga tuntas.


Menanggapi aksi ‘Kuliah Umum’ tersebut, Ketua DPRD Provinsi Lampung Dedi Afizal mengatakan, pihaknya tidak pernah anti terhadap kritikan. Ia meyakini, apa yang sedang disampaikan oleh mahasiswa adalah bentuk aspirasi terhadap kelangkaan BBM yang ada di Provinsi Lampung.


“Kami menyambut baik apa yang disampaikan oleh kawan-kawan mahasiswa, akan tetapi kita juga memiliki mekanisme yang harus dijalankan. Tidak bisa serta merta menjadi sebuah keputusan,” ujar Dedi.


Dia menyampaikan, kajian yang telah dilakukan oleh kawan-kawan BEM Unila terhadap kelangkaan BBM dan naiknya harga BBM harus diapresiasikan, dan pihaknya juga akan mengkaji lebih dalam lagi sebelum menetapkan keputusan yang akan diambil untuk langkah selanjutnya.


“Siang ini saya ada pertemuan dengan Pak Pjs Gubernur, nanti juga akan saya sampaikan persoalan ini kepada beliau, agar pihak Pemerintah Provinsi Lampung juga ikut mencarikan solusi akan hal ini,” ucap Dedi.


Secara garis besar, lanjut Dedi, DPRD Provinsi Lampung juga mendukung tiga poin yang disampaikan Aliansi Mahasiswa Lampung dalam aksinya.


“Soal tuntutan agar BBM bersubsidi jenis premium agar tidak langka lagi, kemudian harga BBM Pertalite dan Pertamax agar kembali normal, juga terkait pembentukan tim khusus, kami sangat mendukung. Dalam waktu dengan kita akan mengupayakan untuk duduk bersama pemangku kepentingan dan pihak-pihak yang memiliki wewenang serta bersinggungan secara langsung dalam persoalan ini, agar segera menemukan sokusinya,” jelas Dedi.


Ia juga meminta kepada Aliansi Mahasiswa Lampung untuk melakukan lebih dalam lagi, dan mempersiapkan diri agar bisa hadir dalam pertemuan yang akan segera diagendakan tersebut.


Dalam kesempatan itu, Ketua DPRD Provinsi Lampung ini juga memberikan buku ‘Wujud Kerja Nyata, Tiga Tahun Jokowi’ kepada perwakilan Aliansi Bem Lampung untuk dikaji dan dipahami. ‘Kuliah Umum’ ini ditutup dengan penandatanganan komitmen DPRD Provinsi Lampung untuk memperjuangkan aspirasi rakyat khususnya persoalan kelangkaan BBM. (ira).






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos