Harianmentum.com--Sejumlah petani padi di Kelurahan Korprijaya, Kecamatan Sukarame, Bandarlampung, mengeluhkan kedatangan pupuk tidak tepat waktu.

Hal tersebut dikatakan Ketua Kelompok Tani Padi Super Razeki, Supriyono, usai menarima kunjungan Ketua DPD PDIP Lampung Sudin dan Ketua DPC PDIP Wiyadi, Minggu 29 April 2018. 

"Harusnya, pupuk itu datang pada bulan Oktober. Tapi, setiap tahun pupuk datang di bulan Febuari dan Maret," ucapnya. 

Dia menjelaskan, seharusnya pupuk padi datang pada Oktober, karena waktu itu para petani usai panen. Tapi, setiap tahun kedatangan pupuk tidak tepat waktu.

Selain pupuk, petani juga mengeluhkan sulitnya mencari bibit unggulan. "Pak, kami ini sulit mendapatkam bibit unggul, setiap tahun hanya mendaparkan bibit berkualitas standar," kata dia. 

Oleh karenanya, pria khas dengan logak Jawa itu mengharapkan  PDIP dapat memperhatikan nasib petani.

Sementara, Sudin mengatakan, seharusnya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung dapat mengatasi permasaahan yang dialami petan padi. 

Lahan pertanian padi di Bandarlampung minim, kurang dari 1000 hektare. "Kalau tidak salah, hanya 900 hektare. Kalau kita lihat berbeda dengan kabupaten/kota lainya," kata dia. 

Untuk itu, secara intensif PDIP akan membangun kerja sama dengan pemasok pupuk dan bibit unggulan yang berada di Provinsi Sumatera Selatan.

Dengan harapan, komunikasi tersebut dapat mempercepat dan mempermudah petani memperoleh pupuk dan bibit. 

Kendati jika pasokan pupuk dan bibit mudah diperoleh,  maka secara tidak langsung kualitas dan kesejahteraan petani dapat meningkat. 

Menurut dia, seharusnya petani memanen padi dapat dilakukan secara moderen menggunakan kobenaspester. Alat ini langsung memisahkan beras dan serabutnya.

Pada kesempatan itu, PDIP memberikan bantuan mesin untuk panen padi. Ke depan, partai ini juga akan memberikan bantuan bibit padi.

Diharapkan, bantuan itu dapat dimanfaatkan dengan baik dan meningkatkan kualitas panen para petani. (aji).