Harianmomentum.com--Komitmen Pemerintah Kabupaten Pringsewu dalam upaya melestarikan kebudayaan daerah patut diapresiasi.

Salah satu bukti bentuk komitmen itu dilakukan Dinas Pendidkan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pringsewu dengan menyelenggarakan pagelaran wayang kulit semalam suntuk memperingati Hari Wayang Sedunia yang jatuh setiap tanggal 7 November.

Pertunjukan Wayang Kulit dengan lakon (judul cerita) Semar Mbangun Khayangn itu dihelat di Lapangan Pekon Lugusari, Kecamatan Pagelaran, Rabu malam (7/11/2018).

Pagelaran wayang kulit tersebut ditandai dengan penyerahan karakter wayang kulit Semar oleh Wakil Bupati Pringsewu Fauzi kepada Ki Dalang Kecuk Susilo.

Wakil Bupati Pringsewu Fauzi mengatakan, wayang adalah seni pertunjukkan asli Indonesia yang berkembang di Pulau Jawa dan Bali.

Pada perkembanganya pertunjukan kesenian wayang semakin popular hampir di seluruh kawasan kepulauan nusantara seperti: Pulau Sumatera dan Semenanjung Malaya. Bukan hanya di Indonesia, pertunjukan kesenian wayang yang berakar dari Pulau Jawa itu pun, selanjutnya berkembang pada sejumlah negara di dunia.

Kepopularan kesenian wayang itu menjadi salah satu dasar UNESCO—salah satu lembaga di Perserikatan Bangsa-Bangasa (PBB) yang membidangi kebudayaan dan pendidikan, menetapkan seni pertujukan wayang sebagai warisan budaya dunia. Selanjutnya UNESCO menetapakan tanggal 7 November sebagai Hari Wayang Sedunia. 

"Ini tentu menjadi kebanggaan bagi kita semua, karena kesenian wayang yang berakar dari budaya Indonesia telah diakui sebagai warisan dunia. Karena itu, menjadi kewajiban kita semua untuk terus melestarikan kesenian dan kebudayaan daerah yang diwariskan nenek moyang bangsa Indonesia. Salah satunya wayang," kata wakil bupati.

Pagelaran wayang kulit semalam suntuk itu juga dihadiri Ketua Persatuan Pedalangan lndonesia (PEPADI) Provinsi Lampung Prof.Dr.Ir.Hi.Sugeng P. Hariyanto, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Pringsewu H.Heri lswahyudi, jajaran forumkomuniksasi pimpinan daerah dan  tokoh masyarakat setempat. (lis)