Ali Imron: Masyarakat Punya Hak Memperoleh Pendidikan Politik

img
Ali Imron saat pendidikan politik di Lampung Timur. Foto. Dok.

Harianmomentum.com--Pemilu serentak 2019 tinggal beberapa pekan lagi. Perbedaan pilihan diharapkan tidak sampai menimbulkan gesekan yang berakibat terjadinya perpecayaan di masyarakat.

Sebaliknya, setiap ada perbedaan justru menjadi alasan masyarakat untuk saling memahami, menghormati dan bertenggang-rasa yang memperkokoh persaudaraan.

Demikian Anggota DPRD Provinsi Lampung H Ali Imron saat membuka Sosialisasi Empat Pilar kebangsaan dan Pendidikan Politik bagi Masyarakat Desa di Kecamatan Wayjepara, Lampung Timur, Ahad, 2 Januari 2019.

Kegiatan itu diselenggarakan Lembaga Kajian Pembangunan dan Hak Demokrasi (Elkade). Diikuti 200 peserta dari sejumlah desa di Kecamatan Wayjepara, Brajaselebah, dan Gunungpelindung, Lampung Timur. Dengan pembicara, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darussalam, Wayjepara, Jamiludin.

Selanjutnya, Ali Imron mengatakan, perbedaan pilihan calon presiden atau partai politik, seharusnya disikapi dengan saling menghargai.

"Beda pilihan itu manusiawi. Beda pilihan itu sunnatullah. Jangan karena berbeda pilihan, kita tidak berantem dengan saudara, tidak mau menegur tetangga," ujarnya.

Menurut Ali Imron --yang kembali mencalonkan diri sebagai Anggota DPRD Provinsi Lampung-- itu, bangsa Indonesia sudah berulangkali menyelenggarakan pemilu. Baik pemilu legislatif (pileg) maupun pemilu presiden (pileg).

Namun, Imron menilai, pada pemilu tahun ini ada yang terasa berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya. Yaitu, masyarakat semakin terbuka mengungkapkan perbedaan pilihan politiknya, terutama melalui media sosial.

Tentu, tidak ada yang salah dengan kondisi itu. Namun, yang disayangkan, ada sebagian masyarakat yang mengungkapkan sikap politiknya dengan menyebarkan ungkapan kebencian atau merendahkan, bahkan ada yang menyebarkan berita tidak benar atau hoaks melalui media sosial.

"Kondisi itu bisa menimbulkan gesekan dan perpecahan di masyarakat yang bahkan dapat merusak persatuan bangsa Indonesia yang selama ini damai," ujar caleg daerah pemilihan Lampung Timur ini.

Karena itu, Caleg DPRD Provinsi Lampung dari Partai Golkar ini menegaskan, masyarakat harus cerdas dalam berpolitik. Antara lain dengan tidak mudah termakan informasi hoaks.

Sebagai politisi dari Partai Golkar Lampung, Imron mengaku peduli untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Sehignga pemilu 2019 berlangsung berkualitas dan damai. 

Caleg nomor urut 2 dapil Lampung Timur ini,  mengajak masyarakat untuk menyukseskan Pemilu 2019 dengan damai. Dengan tidak menyebarkan kebencian atau berita bohong. "Mari kita sukseskan pemilu damai, berpolitik dengan santun, tanpa hurus membenci siapa pun," ajak Ali Imron.

Sementara Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darussalam Jamiludin menjelaskan tentang Empat Pilar Kebangsaan. Yang terdiri dari Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Bheneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indoensia (NKRI).

Menurut dia, negara Indonesia bisa kokoh dan berdiri hingga saat ini karena bangsa ini teguh memegang Empat Pilar Kebangsaan. Hal ini antara lain, karena masyarakat saling menghargai perbedaan, baik dalam hal suku, ras, maupun keyakinan beragama.

Karena itu, sudah seharusnya masyarakat tidak perlu berselisih atau terjadi gesekan hanya karena berbeda pilihan pada pemilu 2019 mendatang. 

Bahkan, Jamiludin menegaskan, perbedaan adalah ketentuan dari Sang Pencipta. Dengan demikian, mereka yang bermusuhan karena tidak suka dengan perbedaan pilihan orang lain, sama dengan mengingkari ciptaan Tuhan. (red).






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos