Harianmomentum.com--Terpilih menjadi enam besar terbaik tingkat nasional, Pekon (Desa) Dadisari Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus berhak mewakili Provinsi Lampung pada Lomba Pola Asuh Anak dan Remaja (PAAR).
Tim verifikasi TP-PKK Pusat melakukan peninjauan langsung ke Pekon Dadisari Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus, di lapangan desa setempat, Kamis (2-5-2019).
Tim verifikasi TP-PKK Pusat dipimpin oleh Ketua Bidang Pokja I Ir Ervina Muniarti, Dra Hernawati, Sri Sunari,SH, Aniek Anani, didampingi anggota TP PKK Provinsi Lampung, Adham, beserta anggota.
Rombongan disambut langsung oleh Bupati Tanggamus Hj Dewi Handajani, Wakil Bupati Hi AM Syafii, Sekretaris Daerah (Sekda) Hamid H Lubis, staf ahli, asisten, Dandim 0424 Tanggamus Letkol Arh Anang Hasto Utomo, Wakapolres Andik Purnomo Sigit, Wakil Ketua TP-PKK Tanggamus Sri Nilawati Syafii, Ketua Dekranasda Nur'aini Lubis, Camat Wonosobo Edi Fahrurrozi, Kepala Pekon Dadisari Isdiyono, dihadiri juga oleh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Forkopimda Tanggamus, TP PKK serta Camat Se- Kabupaten Tanggamus.
Dalam laporannya Ketua Panitia sekaligus Ketua TP-PKK Kecamatan Wonosobo Reski Edi Fahrurrozi menyampaikan kegiatan itu dilaksanakan berdasarkan surat keputusan TP PKK Provinsi Lampung nomor 09/KEP/PKK/.LPG/IX/2018 tanggal 19 Desember 2018, tentang penetapan pemenang lomba kegiatan PKK tingkat provinsi Lampung tahun 2019.
Kemudian, surat TP PKK pusat nomor 174/SKr/PKK.Pst/XII/2018 tanggal 27 Desember 2018 perihal lomba-lomba kegiatan PKK tahun 2019 dalam rangka peringatan ke 47 Hari kesatuan gerak (HKG) PKK.
"Tujuannya untuk meningkatkan peranan keluarga dalam melaksanakan pola asuh anak dan remaja penuh cinta serta kasih sayang dalam keluarga," kata dia.
Hal itu, guna terhindarnya keluarga dari kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), bahaya narkoba, perdagangan manusia, pornografi-pornoaksi, meningkatkan pengetahuan dan wawasan orang tua, serta masyarakat dalam perkembangan balita, PAUD maupun Lansia.
"Garis besarnya untuk mewujudkan kota layak anak," paparnya.
Bupati Tanggamus Hj Dewi Handajani mengucapkan terima kasih kepada Tim Verifikasi Pusat dan Provinsi Lampung dalam penilaian Lomba Asuh Anak dan Remaja tingkat nasional. Dia mengatakan semua sudah dipaparkan mewakili apa saja yang harus dipersiapkan juga program yang ada di Pekon Dadisari ini.
Dadisari adalah salah satu dari jumlah 299 pekon, tiga kelurahan serta 20 kecamatan di Tanggamus, sehingga suatu kebanggaan menjadi satu-satunya desa yang terpilih sebagai duta untuk mewakili Lampung ke tingkat nasional.
Dari beberapa unggulan yang bisa menghantarkan Tanggamus menjadi juara pertama, telah melakukan penyuluhan-penyuluhan berkaitan dengan pola asuh dan menciptakan sumber daya manusia (SDM) generasi muda yang berkualitas, diantaranya pengamalan pancasila, kemudian Pendidikan Kesadaran bela negara (PKBN), Layanan Kesehatan salah satunya puskesmas ramah anak, sosialisasi pencegahan kekerasan, KDRT, dan optimalisasi kepemilikan akte kelahiran.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus begitu komitmen memberikan kemudahan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, dalam mendapatkan legalitasnya sebagai warga negara Indonesia dengan memberikan program, akte kelahiran, Kartu Identitas Anak (KIA), dan kartu keluarga dapat diperoleh masyarakat dalam waktu yang sangat singkat tanpa dipungut biaya apapun.
"Apabila ada ibu yang melahirkan mau dibidan, Puskesmas Pembantu (Pustu), dalam waktu tiga hari setelah itu langsung mendapatkan tiga program tersebut. Ini adalah pelayanan prima yang dapat kami berikan kepada masyarakat Kabupaten Tanggamus," terang Bunda Dewi--sapaan akrabnya--.
Dia melanjutkan juga program kartu lansia Tanggamus karena masyarakat di atas 65 tahun berhak mendapatkan pelayanan dasar kesehatan. Nanti, petugas akan 'jemput bola' ke rumah lansia tersebut.
Kemudian, penyiapan fasilitas USG untuk ibu hamil. "Program ini adalah langkah nyata untuk menurunkan angka kematian ibu melahirkan dan kematian bayi," tambahanya.
Dalam sambutannya, Ketua TP PKK Pusat Ketua Bidang Pokja I Ir Ervina Muniarti menyampaikan, ada dua hal yang dicatat saat kegiatan sedang berlangsung.
"Saya sangat terkesan dengan lagu Mars Tanggamus, terdapat pola-pola yang dapat diimplementasikan tentunya tidak susah lagi menerapkan pola asuh anak dan remaja dengan penuh cinta dan kasih sayang," kata dia.
Kedua, ada program empat jam tanpa gadget ini salah satu program yang manfaatnya banyak sekali.
Dia melanjutkan di situ juga ada peran penting dari pendidikan karakter peran ayah dalam pola asuh anak, karena dalam mendidik anak-anak diperlukan dua hal jiwa pertama, jiwa 'maskulin' ayah dan 'feminim' seorang ibu sebab ini harus seimbang dalam menerapkannya.
Lomba PAAR ini dapat membawa nama harum daerah, namun dia mengatakan tetap menjaga kesinambungannya karena prestasi dari daerah itu dan pemenang nantinya akan menjadi wilayah study banding dalam berbagi pengalaman atau tempat pembelajaran maupun percontohan bagi daerah lain.
"Provinsi Lampung yang pertama kami kunjungi dalam lomba Pola asuh anak dan remaja tingkat nasional, dan Pekon Dadisari menjadi yang pertama untuk diverifikasi tim dari pusat," ujarnya.
Kualitas manajemen penilaian yang meliputi materi penilaian, tahapan, proses dan mekanisme penilaian sampai dengan penentuan juara pada saatnya nanti dilakukan secara berjenjang, terbuka, akuntabel, merupakan instrumen penilaian yang objektif, melalui proses penilaian ini.
"Saya mengharapkan agar lomba ini memiliki potensi dan nilai strategi yang mampu menjadi inspirasi serta motivasi bagi masyarakat luas, pelaku pembangunan dan pimpinan daerah melalui gerakan PKK fungsi dalam proses keluarga dan masyarakat dapat didukung penuh oleh pemerintah daerah masing-masing di seluruh nusantara," jelasnya.(glh/jal)
Editor: Harian Momentum