Harianmomentum.com--Dituding bermasalah, Kepala Desa Madajaya Sutrisna melaksanakan rapat kordinasi bersama tokoh masyarakat, agama serta elemen masyarakat setempat.
Dalam rapat, Kamis (9-5-2019), Sutrisna menjabarkan beragam permasalahan yang belakangan banyak dituduhkan kepadanya.
"Hari ini kita kordinasi dengan seluruh elemen yang ada di Desa Madajaya, tujuannya menyusun kegiatan-kegiatan kita ke depan, selain itu saya juga akan jabarkan terkait permasalahan yang banyak dituduhkan kepada saya," ujar Sutrisna di balai desa setempat.
Dia menyebutkan, permasalahan yang dituduhkan diantaranya masalah pembangunan balai desa dan juga anggaran pemilihan anggota BPD serta rastra. Bahkan, persoalan tentang peralatan kesenian kuda lumping yang menurutnya banyak ketidaksesuaian dengan apa yang dituduhkan.
"Saya dilaporkan masalah pembuatan balai desa katanya dananya Rp600 juta, faktanya anggaran itu cuma Rp151 juta yang sumbernya dari ADD kabupaten," tegas Nana.
"Anggaran pemilihan anggota BPD kata mereka Rp38 juta, kenyataan cuma Rp3,350 juta, rastra tuduhannya Rp17 juta, faktanya cuma Rp9 juta. Jadi semua itu mengada-ada," tegas Nana--sapaan akrabnya--.
Perihal keterlambatan alat bantuan kesenian Kuda Lumping, Nana mengatakan keterlambatan itu datang dari pengrajinnya.
Dalam rapat tersebut, Nana juga menjabarkan seluruh laporan dana desa tahun anggaran 2018. "Semua peserta rapat hadir dapat menerima semua laporan-laporan yang telah dirinya jabarkan," kata dia.
Dirinya juga sempat menyinggung aksi demo yang digerakkan oleh salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang ada di kabupaten setempat. "Demo yang dilakukan sengaja dilakukan oleh sekelompok orang yang memang ingin menjatuhkan dirinya," kata dia.
"Yang demo itu rombongan sakit hati, cuma ada beberapa orang mantan perangkat desa yang kecewa karena kita ganti, sisanya tidak ada masyarakat Mada Jaya yang saya lihat," pungkas Nana.
Diketahui pada hari yang sama ratusan warga yang mengatasnamakan masyarakat Desa Madajaya dan Desa Tanjungkerta melaksanakan aksi demo di kantor DPRD dan Bupati Pesawaran.
Dalam aksi yang dimotori salah satu LSM yang ada di Pesawaran tersebut menuntut Kepala Desa Madajaya Sutrisna untuk turun dari jabatannya.(red)
Editor: Harian Momentum