Harianmomentum.com--Tanggamus terbentuk menjadi salah satu daerah otonomi di Provinsi Lampung pada tahun 1997, hasil pemekaran dari Kabupaten Lampung Selatan.
Dengan luas wilayah mencapai 4. 654,98 kilometer persegi, Tanggamus terbagi menjadi 20 kecamatan. Di bawah duet kepemimpinan Bupati Dewi Handajani dan Wakil Bupati AM Syafii, jajaran Pemkab Tanggamus terus berbenah.
Pembenahan dilakukan mulai dari sistem penyusunan rencana pembangunan.
Penyusunan rencana pembangunan diarahkan untuk memaksimalkan penyerapan aspirasi masyarakat, sesuai ketentuan yang berlaku.
Bupati Tanggamus Dewi Handajani mengatakan salah satu penentu efektifitas pelaksanaan pembangunan adalah penyusunan rencana program yang baik, dengan mengedepan kebutuhan masyarakat.
“Program pembangunan bisa dikatakan efektif, apa bila dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat. Karena itu, penyusunan program yang kita lakukan melalui proses musyawarah rencana pembangunan, semaksimal mungkin dapat menyerap aspirasi masyarakat,” bupati.
Selain itu, penyusunan rencana program yang efektif juga bertujan untuk memaksimalkan potensi pembangunan yang dimiliki. Kabupaten Tanggamus punya banyak potens sumber daya alam: pertambangan, perkebunan dan pertanian serta pariwisata.
Saat ini, Pemkab Tanggamus sedang berupaya merealisasikan terwujudnya pembangunan kawasan industri maritim (KIM).
Kawasan Industri Maritim Kabupaten Tanggamus ditargetkan muali dibangun pada kuartal ketiga (bulan September) Tahun 2019.
“Salah satu prioritas program kerja kami, adalah percepatan pembangunan KIM. Untuk itu kita intens berkoordinasi dengan pemerintah pusat guna percepatan realisasi pembangunan KIM,” Bupati Dewi Handajani di suatu kesempatan.
Pada bidang perkebunan Tanggamus berhasil mengekspor komodite pisang masn ke luar negeri: Singapura dan Cina. Ekspor pisang mas tersebut merupakan hasil kerja sama kemintraan antara petani di Kecamatan Sumberejo dengan PT Great Giant Pineapple (GGP).
Di bidang pertambangan, Kabupaten Tanggamus punya potensi pertambangan:emas, granit dan batu pualam atau marmer. Selain itu, di Tanggamus juga terdapat sumber panas bumi yang memungkinkan untuk dikembangkan menjadi pembangkit energi listrik alternatif.
Pada bidang pariwisata,Tanggamus memiliki potensi yang luar biasa. Sebut saja Teluk Kiluan. Di obyek wisata tersebut wisatawan bisa menikmati sensasi berinteraksi langsung dengan habitat lumba-lumba hidung botol di laut lepas.
“Intinya memaksimalkan potensi pembangunan itu harus dilakukan melalu penataan rencana program yang efektif, sesuai kebutuhan masyarakat,” terang bupati. (**)
Editor: Harian Momentum