Harianmomentum.com--Pedagang di kompleks pertokoan Shopping Center Kota Metro, siap menyumbang dana untuk renovasi kompleks pertokoan tersebut.
Ketua Perhimpunan Persaudaraan Pedagang Pusat Pertokoan Kota Metro (P5KM) Sutan Fahli Anwar mengatakan, para pedagang sepakat menyumbakan dana minimal Rp2 miliar untuk membantu biaya renovasi tersebut.
"Kami mendukung Pemerintah Kota Metro untuk merenovasi pertokoan Shopping Center ini. Kami siap menyumbang minimal Rp2 miliar untuk pengerjaannya. Asalkan jangan dikerjakan oleh pihak ketigakan," kata Sutan kepada Harianmomentum.com, Kamis (25-7-2019).
Menurut dia, dana Rp2 miliar itu bisa terealisasi melalui restribusi yang dibayarkan pedagangn kepada Pemkot Metro melalui Dinas Perdagangan dan Pasar setempat.
"Retribusi pedagang di lantai bawah Shoping Center ini setahun bisa mencapai Rp1 miliar. Sementara di lantai dua bisa setengahnya. Inilah pertimbanganya dan sudah kami hitung dengan matang," terangnya.
Dia menambahkan, usulan tersebut telah disampaikan kepada DPRD Kota Metro saat hearing (Rapat dengar pendapat) beberapa waktu lalu.
"Ini sudah kami sampaikan ke DPRD waktu rapat bersama, kemarin. Tapi Kadis Perdagangan dan Pasar malah sudah pergi meninggalkan rapat itu," katanya.
Dia berharap, anggota DPRD Kota Metro tetap mendukung aspirasi pedagang Shopping Center dalam merealisasikan keinginan tersebut.
"Pemkot dan DPRD kan masih mau membahas ini. Jadi kami pedagang di Shopping Center berharap, DPRD Kota Metro tetap memperjuangkan nasib pedagang di sini," harapnya.
Pedagang di Shopping Center khawatir tidak mampu, untuk kembali mendapatkan tempat berdagang, jika proses renovasi dilaksanakan pihak ketiga.
"Pengalaman yang sudah-sudah, jika renovasi oleh pihak ketiga, biaya sewa tempat akan lebih mahal dan itu akan menyulitkan pedagang. Kalau bicar untung, yang diuntungkan hanya Pemkot. Kami sebagai pedagang bagaimana nasibnya," jelasnya.
Dia juga menilai, penampungan sementara yang disediakan Pemkot Metro untuk pedagang Shopping Center, jauh dari kata layak.
"Lokasi penampungan yang ditawarkan seperti Pasar Tejoagung dan lantai 2 Pasar Cendrawasih. Menurut kami, sangat tidak layak untuk berdagang," tegasnya. (pie)
Editor: Harian Momentum