MOMENTUM, Ulubelu--Kawanan perampok bersenjata api rakitan dan softgun, menembak kaki korban dan menggasak uang tunai Rp400 juta serta emas 110 gram.
Perampokan yang menimpa warga Sinarbanten, Kecamatan Ulubelu, Kabupaten Tanggamus, Suparti (57) itu terjadi pada Sabtu (10-8-2019), sekitar pukul 2.30 WIB.
Kasatreskrim Polres Tanggamus, AKP Edi Qorinas, Minggu malam 11 Agustus 2019, mengungkapkan, kawanan perampok yang diperkirakan berjumlah enam orang itu bersenjata api rakita, softgun, dan golok.
Dari informasi yang dihimpun, pelaku perkiraannya berjumlah enam orang. Kawanan ini berbagi tugas, ada yang mengawasi kondisi sekitar rumah korban dan ada yang melakukan perampokan.
Modus perampokan dengan merusak pintu belakang rumah korban dengan cara didobrak. Dilihat dari kerusakan pintu, kemungkinan besar alat yang digunakan balok dan palu besar.
Selanjutnya pelaku yang diperkirakan enam orang --empat orang masuk, dan dua orang lainnya berada di luar rumah untuk mengawasi dan berjaga demi lancarnya aksi perampokan.
Setelah dapat masuk ke rumah korban, para pelaku mendobrak lagi pintu kamar korban. Selanjutnya memaksa minta tunjukkan harga benda korban, seperti uang dan perhiasan emas.
Pelaku sempat menembak kaki korban dan membacok kepala korban. Pelaku menggunakan senjata api rakitan dan air softgun, dan senjata jenis golok.
Selanjutnya para pelaku membuka paksa lemari dan mengambil uang yang diperkirakan Rp400 juta. Ditambah berbagai jenis perhiasan seperti gelang, kalung, cincin emas yang beratnya sekitar 110 gram.
Menurut informasi dari Kepala Pekon Sinar Banten, Rusdianto, para pelaku juga melukai adik korban yakni Ari Ritasari yang berusaha menolong korban.
Akibat peristiwa itu korban Supardi dirawat RSUD Abdoel Moeloek, Bandar Lampung.
Sementara itu, Polres Tanggamus berusaha mengungkap kasus perampokan di Pekon Sinarbanten itu.
"Kami sudah melakukan olah TKP dengan menerjunkan Inafis, biarkan kami bekerja dulu dan mohon doanya agar perkara tersebut dapat terungkap," kata Kasatreskrim AKP Edi Qorinas, Minggu malam 11 Agustus 2019.,
Ia mengaku, penyelidikan terus dilakukan dari mulai olah TKP, mengumpulkan keterangan saksi dan korban. Serta informasi lainnya yang mendukung untuk pengungkapan kasus.
Sementara ini kepolisian belum bisa membeberkan lebih jauh tentang perkara tersebut. Namun, satreskrim dan seluruh jajaran polsek terus bekerja saling mendukung agar kasus ini cepat terungkap. (glh/jal).
Editor: Harian Momentum