MOMENTUM, Bandarlampung--Meski sudah dilantik menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bandarlampung (periode 2019-2024), Isfansa Mahani memastikan bakal tetap rutin turun ke masyarakat.
Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Bandarlampung itu mengaku sudah menyiapkan berbagai program guna menyerap aspirasi masyarakat, salah satunya dialog interaktif.
“Setiap dua hingga tiga bulan sekali saya akan membuka dialog interaktif dengan masyarakat. Itu diluar reses DPRD ya,” ujar legislator yang baru berusia 24 tahun itu kepada harianmomentum.com, belum lama ini.
Menurut dia, program dialog interaktif sengaja digagas untuk mendengar keluh-kesah masyarakat.
“Dari dialog itu kan nanti kita tahu, apa yang dibutuhkan masyarakat. Sebagai DPRD kita wajib memperjuangkan aspirasi mereka,” jelas pria yang lahir di Jakarta pada 22 Mei 1995 itu.
Metode dialog yang dipergunakan legislator asal daerah pemilihan (dapil) empat: Sukarame, Sukabumi dan Tanjungsenang Kota Bandarlampaung itu adalah dari rumah ke rumah (door to door).
“Dialognya tidak usah yang formal-formal lah, cukup saya mampir ke rumah masyarakat,” terangnya.
Putra Gubernur Lampung Arinal Djunaidi itu menilai bahwa metode dialog langsung dengan masyarkat sangat efektif. Bahkan sejak masa kampanye Pemilu 2019 cara itu sudah dilakoninya.
“Kampanye dulu saya turun ke masyarakat, mendengar aspirasi mereka sampai akhirnya saya mendapat kepercayaan dari mereka,” katanya.
Sebagai sosok muda, ada sedikit kendala saat bersosialisasi. Namun berkat kegigihannya akhirnya masyarakat manaruh perhatian lebih kepadanya.
“Kampanye itu sulit tidak sulit. Sebab kita harus meyakinkan konstituen. Tapi Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar,” ungkapnya.
Selam lima tahun mendatang, lulusan SMAN 2 Bandarlampung pada 2013 itu mengaku siap mengabdikan diri untuk masyarakat kota setempat.
“Saat ini saya fokus untuk menuntaskan amanah. Saya akan berusaha menjalankan amanah masyarakat dengan sebaik-baiknya,” kata Isfansa.
Dia berharap, legislatif dan eksekutif di Kota Bandarlampung dapat bersinergi guna menciptakan pembangunan kota yang lebih baik.
“Kalau ada terobosan, khususnya di bidang infrastruktur dan ekonomi saya akan memberi masukan lebih, supaya nanti bisa dipertimbangkan. Soal apakah itu, menunggu proses selanjutnya,” ujar Isfansa.
Untuk itu, dia berharap bisa duduk di komisi satu atau komisi tiga DPRD setempat. Menurut dia, kedua komisi itu sesuai dengan bidang yang selama ini digelutinya selama menuntut ilmu di Universitas Gadjah Mada (UGM).
“Komisi satu dan komisi tiga itu sesuai dengan bidang saya. Tapi pada dasarnya ditempatkan dimana saja saya siap. Sebagai petugas partai saya harus ikut aturan partai,” jelas alumni jurusan teknik planologi atau tata kota UGM pada 2017 itu.
Selain Isfansa, ada dua Anggota DPRD Bandarlampung muda lainnya. Mereka yaitu Robiatul Adawiyah dan Nifsu Apriana yang baru berumur 22 tahun saat duduk di legislatif.(acw/ap)
Editor: Harian Momentum