MOMENTUM, Tanjungsenang--Areal persawahan tadah hujan di Kecamatan Tanjungsenang, Kota Bandarlampung, mengalami kekeringan akibat kemarau.
Berdasarkan pantauan Harianmomentum.com, Minggu (1-9-2019), luas lahan persawahan tadah hujan mengalami kekeringan itu mencapai puluhan hektare.
"Sawah di sini memang kering kalau kemarau karena hanya mengandalkan hujan untuk mengairinya," kata Sahlan (58) pemilik lahan sawah di Tanjungsenang.
Dia berharap pemerintah kota (Pemkot) dapat turun tangan untuk mengatasi permasalahan petani di wilayah ini. "Kami sering mengupayakan untuk mengairi sawah dengan memanfaatkan sungai, namun selalu gagal karena debit atau airnya selalu berkurang jika kemarau datang," kata Sahlan.
Selain lahan pertanian, kekeringan juga berdampak pada pasokan air di pemukiman warga Jalan Pulau Damar Tanjungsenang. Sebagian warga mengeluhkan kurangnya air bersih karena kemarau.
Seperti dikeluhkan Maryati, warga Tanjungsenang itu mengatakan untuk keperluan mencuci baju saja harus dilakukan dua hari sekali, karena air dalam sumur sudah sedikit. "Kemarau buat sulit mendapatkan air, jadi kita harus hemat-hemat," ujarnya.
Dia berharap, agar pemerintah memberikan solusi untuk menangani kekeringan di beberapa wilayah tersebut. "Kalau ada campur tangan pemerintah, harapanya warga dan petani dapat terbantu mengatasi musim kemarau saat ini," kata dia.(vaw)
Editor: Harian Momentum