MOMENTUM, Bandarlampung--Maraknya media massa yang tidak terverifikasi bakal memicu kepercayaan publik menurun. PWI dan organisasi wartawan diharapkan mampu mengatasi permasalahan tersebut.
Wakil Sekretaris PWI Lampung M Furqon menyebut saat ini banyak sekali media massa di Indonesia. Khususnya, media online.
"Berdasarkan data Dewan Pers pada 2019 ada 47 ribu media. Tapi hanya 2.700 yang terverifikasi," kata Furqon dalam workshop Penguatan Kompetensi Wartawan, Sabtu (21-12-2019).
Dia menjelaskan dengan maraknya media-media di Indonesia, tentu sangat menguntungkan masyarakat, karena mudah mendapatkan informasi.
Meski demikian, dia menyebut banyak juga dampak negatifnya. Antara lain: maraknya berita bohong (hoax) dan fitnah.
"Tidak menutup kemungkinan, kepercayaan masyarakat terhadap media pun akan berkurang, dengan maraknya media-media yang tak terverifikasi," ujarnya.
Sehingga, dia berharap PWI dan organisasi wartawan lainnya harus menyikapi dengan serius permasalahan tersebut.
"Jangan sampai, kita 2.700 media terverifikasi ini kalah dengan 47 ribu. Sehingga, harus disikapi dengan serius," tegasnya.
Bahkan, di Lampung lebih dari seratus media siber bermunculan, tetapi tidak seluruhnya yang terverifikasi.
Tantangan itu tentunya harus dihadapi, jika tidak maka masyarakat akan bingung dengan pemberitaan yang ada.
Terlebih lagi, pers merupakan pilar keempat demokrasi. "Jangan sampai kepercayaan masyarakat terhadap media itu berkurang," ujarnya.
Selain itu, sebagai fungsi media pendidikan yakni mendistribusikan pengetahuan kepada masyarakat, serta sebagai sarana hiburan dengan pemberitaan yang menghibur. (rft)
Editor: Harian Momentum