Desa Sumbernadi Jadi Kampung Bonsai

img
Sejumlah warga Desa Sumbernadi Kecamatan Ketapang Lampung Selatan sedang merapikan bonsai.

MOMENTUM, Bandarlampung--Sejak beberapa tahun terakhir warga Desa Sumbernadi, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan  mengembangkan usaha budidya tanaman bonsai atau seni mengerdilkan tanaman.

Padahal, awalnya warga setempat hanya menjadikan bonsai sekedar  hiasan di pekarangan rumah. Tetapi, seiring waktu, bonsai justru menjadi penghasil tambahan masyarakat Sumbernadi. 

Jenis tanamannya pun beragam, antara lain: Santigi, Serut, Asam Jawa dan lainnya. Harganya juga bermacam-macam, mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah.

Selain keindahan, warga juga percaya jika tanaman bonsai memiliki energi positif. Sehingga, hampir setiap warga memiliki bonsai di pekarangan rumah mereka. Bahkan, masyarakat berinisiatif mendirikan Komunitas Nadi Bonsai.

Komunitas tersebut juga memiliki wacana untuk menjadikan Desa Sumbernadi sebagai tempat wisata Kampung Bonsai.

Masyarakat pun optimis wisata Kampung Bonsai akan terealisasi. Dukungan dari aparat desa dan tim program inovasi desa juga menjadi modal untuk percepatan realisasi rencana tersebut.

Berlian salah satu perajin bonsai di Desa Sumbernadi mengatakan, tertarik dengan tanaman kerdil tersebut karena memiliki keindahan yang khas. "Saya tertarik dengan bonsai ini karena keindahan dan uniknya," kata Berlian.

Menurut dia, aparat desa setempat jsangat mendukung wacana menjadikan Desa Sumbernadi sebagai Kampung Bonsai. "Selama ini pemerintah desa sudah mendukung kami, dalam bentuk pengajuan inovasi desa," ujarnya.

Kepala Desa Sumbernadi I Ketut Sinda Atmita sangat mendukung wacana tersebut. "Saya selaku kepala desa sangat mendukung, agar desa kami bisa lebih maju," tuturnya.

Dia meyakini tanaman hias tersebut (bonsai) memiliki banyak manfaat. "Manfaatnya banyak sekali, bonsai bisa menetralisir energi negatif. Kemudian, membawa kedamaian dalam rumah tangga dan lain-lain," kata I Ketut.

Tidak hanya itu, komunitas tersebut juga mengembangkan budidaya bonsai dengan melibatkan anak-anak usia sekolah. Sehingga, generasi penerus bisa lebih mencintai lingkungan sekitar.

"Untuk sementara kita baru ada dua lokasi budidaya bonsai. Tanaman yang kita budidayakan jenis santigi," kata Ketua Komunitas Nadi Bonsai Suwarno. (red)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos