MOMENTUM, Jakarta--PT Perusahaan Gas Negara (PGN) pada 2020, akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi pada seluruh kegiatan operasi.
Menurut Direktur Utama PGN Gigih Prakoso, selain (domestic market obligation/DMO) gas untuk menjawab solusi pasokan gas, PGN juga akan mengelola bisnis gas bumi secara terintegrasi pada jaringan gas konvesional termasuk non pipa CNG dan LNG.
“Dari hasil diskusi dengan pemerintah, PGN akan mengembangkan bisnis-bisnis baru. DMO gas menjadi salah satu solusi untuk menjaga pertumbuhan industri nasional, yang tentunya dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder secara jangka panjang yaitu pemerintah dan investasi hulu yang menarik,” ujar Gigih Prakoso melalui rilis yang diterima Harian momentum, Selasa (7-1-2020) pagi.
Dia menuturkan, memasuki tahun 2020, PGN siap mengembangkan infrastruktur gas secara masif, baik di tahun 2020 maupun dalam jangka pendek menengah.
Pertama, PGN berupaya untuk meningkatan perluasan pembangunan jaringan transmisi Gresik-Semarang dengan panjang 272 km. Sedangkan untuk pembangunan jaringan distribusi gas bumi, ditargetkan lebih dari 180 km, dengan rincian di Jawa ± 60 km dan di Sumatera ± 120 km. Target tersebut akan semakin mendekatkan visi menyatukan infrastruktur pipa trans Sumatera dan Jawa.
Sementara Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama menambahkan, Jawa Timur menjadi salah satu concern PGN agar bisa memberikan dampak yang makin massif, pemanfaatan gas melalui layanan yang terintegrasi, PGN akan mengembangkan terminal LNG Teluk Lamong dengan kapasitas 40 BBTUD.
"Termasuk bisnis LNG filling di Teluk Lamong dengan kapasitas 10 BBUTD untuk wilayah baru yang belum terjangkau infrastruktur pipa di sejumlah kota di Jawa Timur Bagian Selatan, Barat, dan Timur,” jelas Rachmat.
Selain itu, secara massif, PGN juga akan melaksanakan pembangunan Jargas Rumah Tangga, dengan dana APBN sebanyak 266.070 sambungan di 49 Kabupaten/ Kota. Pembangunan ini ditargetkan dapat memberikan efisiensi untuk pelanggan rumah tangga, mengurangi beban subsidi, dan mengurangi impor LPG sekitar 0.24 Juta ton.
Rachmat melanjutkan, PGN juga akan membangun Jargas Mandiri di 16 Kabupaten/ Kota sebanyak 633.930 sambungan rumah tangga (SR), dengan perincian pada tahun 2020 sebanyak 50.000 SR dan sisanya 583.930 SR akan dikembangkan pada tahun 2021.
Tak berhenti sampai disitu, kata dia, pada program tahun 2020 akan dilakukan gasifikasi Kilang Pertamina. Terutama untuk Kilang Cilacap dan Kilang Balikpapan dengan volume 47 Bbtud sehingga dapat mengefisiensi bahan bakar kilang Pertamina dan produk turunannya.
“Yang sudah dilakukan 2019 yaitu Kilang Balongan. Sekarang sudah menggunakan gas, pipa PGN dan Pertagas telah disinkronkan sehingga bisa menyalurkan gas sekitar 20 Bbtud,” ungkap Rachmat.
Lebih lanjut, Rachmat mengungkapkan, program-program pengembangan infrastruktur ini akan memberikan benefit berupa kehandalan kapasitas infrastruktur LNG dan Gas Pipa Domestik, mendorong tambahan peningkatan utilisasi gas bumi domestik sampai dengan 130 Bbutd atau setara dengan 23 ribu BOEPD, serta meningkatkan kemampuan PGN di pasar internasional sebagai global player. (rls).
Editor: Harian Momentum