MOMENTUM, Kemiling--Konsep mensinergikan program pembangunan dengan nilai-nilai kearifan lokal sebagai upaya pelestarian kebudayaan yang dilaksanakan Bupati Tulangbawang Barat (Tubaba) Umar Ahmad, menarik perhatian dan apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya The Djausal Center—lembaga nirlaba yang konsen pada upaya pelestarian kebudayaan.
Terkait hal tersebut, The Djausal Center mengundang Bupati Umar Ahmad untuk menyampaikan orasi kebudayaan.
Acara bertajuk Recako Budaya dalam rangka Pra Launching (persiapan peluncuran) The Djausal Center itu dihelat di Taman Kupu-Kupu Gita Persada, Kemiling, Kota Bandarlampung, Senin (20-1-2020).
Anshori Djausal budayawan Lampung yang menjadi penggagas dan pendiri The Djausal Center mengatakan, secara sosiokultural, pembangunan sering kali abai terhadap kearifan lokal. Pembangunan dengan pola penyeragaman terkadang meninggalkan nilai-nilai yang inheren berlaku dalam kehidupan masyarakat.
Menurut dia, konsep pembangunan yang dilaksanakan Bupati Tubaba Umar Ahmad sejalan dengan tujuan pembentukan The Djausal Center.
"Bupati Tubaba ini berhasil menjadikan budaya dan kearifan lokal setempat menjadi sebuah kawasan destinasi kebudayaan sebagai magnet pembangunan daerah," kata Anshori.
Pulang ke Masa Depan
Pada kesempatan itu, Bupati Umar Ahmad menyampaikan orasi kebudayaan berjudul Membangun Tubaba Pulang ke Masa Depan.
“Ada dua hal yang saya ingin sampaikan mengenai topik pulang ke masa depan. Pertama, memang bagi kami Tubaba adalah masa depan. Tentu saja Tubaba mempunyai masa lalu, sebuah situasi yang dijaga oleh para pendahulu kami dengan kearifan mereka—kearifan yang diperlukan pada zamannya," kata Umar memulai orasinya.
Dia melanjutkan, masa lalu itu memang sudah berlalu. Namun, nilai-nilai kearifan masa lalu itu tetap bisa menjadi acuan dalam meraih cita-cita pembangunan. Masa depan yang maju dan sejahtera untuk seluruh lapisan masyarakat Tubaba.
"Tubaba yang diwariskan para pendahulu adalah masa depan kami. Kami ingin pulang ke masa depan yang maju dan sejahtera dengan bekal nilai-nilai peradaban kearifan lokal yang diwariskan para pendahulu," ungkapnya. (red)
Editor: Harian Momentum