Peduli Kesejahteraan Warga, Rycko Menoza Komitmen Tata Waralaba

img
Bakal Calon Walikota Rycko Menoza menyerap aspirasi masyarakat di Kecamatan Kemiling Bandarlampung./ist

MOMENTUM, Bandarlampung--Bakal Calon Walikota Rycko Menoza SZP berkomitmen untuk melakukan penataan toko-toko waralaba untuk mempertahankan keberadaan usaha kecil masyarakat di Kota Bandarlampung.

"Bukan membatasi, tetapi menata keberadaan toko waralaba. Ini perlu dilakukan agar tidak mematikan usaha kecil masyarakat," kata Rycko Menoza, di Bandarlampung, Rabu (29-1-2020).

Penataan ini, kata dia, dapat dilakukan dengan mengkaji keberadaan atau lokasinya sebelum pemerintah menerbitkan izin pendirian toko-toko modern yang semakin menjamur itu.

Menurut Rycko, pemerintah harus hadir untuk membela masyarakat kecil agar tetap mampu bertahan di tengah persaingan dunia usaha yang semakin ketat seiring dengan banyaknya pasar-pasar modern.

Pasar-pasar tradisional ini, kata Rycko, tetap diperhatikan sebagai ciri masyarakat dan bagaimana cara berdagang agar tidak meninggalkan keaslian (genuine) kita. Toko waralaba cenderung lebih mahal dibanding warung-warung masyarakat.

Tidak hanya itu, kata Rycko, pasar-pasar tradisional akan dibina dan dikembangkan kembali sebagai salah satu upaya mempertahan kearifan lokal.

"Pasar-pasar tradisional, perlu ditata agar lebih rapih dan nyaman dengan sirkulasi udara yang baik, tempat parkir nyaman serta bebas kemacetan," kata Rycko.

Ia mencontohkan, misalnya di bagian dalam kios dipasang pendingin udara agar tidak panas dan pengap sehingga pedagang dan pembeli nyaman berada di pasar tradisional tersebut.

"Jika memiliki pasar tradisional yang bersih, aman dan nyaman tentunya pengunjung pasar akan semakin ramai, yang berdampak pada peningkatan pendapatan mereka," tambah putra mantan Gubernur Lampung Sjachroedin ZP ini.

Rycko Menoza juga menyampaikan program ini saat bertemu dan berdialog dengan puluhan ibu-ibu di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung.

Para ibu-ibu tersebut menyampaikan aspirasinya karena sebagai pelaku usaha kecil dan para perajin batik Lampung mengaku kurang diperhatikan oleh pemerintah.

Mereka menyampaikan sulitnya mendapatkan akses permodalan dan upaya promosi untuk meningkatkan penjualan produk kerajinan mereka.(red)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos