MOMENTUM, Bandarlampung--Tak bisa dipungkiri pandemi covid-19 berimbas pada penurunan perekonomian di seluruh daerah. Salah satunya Kota Bandarlampung.
Walikota Bandarlampung Herman HN mengatakan, sebelum pandemi, rata-rata jumlah pendapatan asli daerah (PAD) mencapai Rp1,5 miliar perhari. Namun, saat ini hanya berkisar Rp300 juta hingga Rp400 juta perhari.
"Sebelumnya (pandemi) dalam satu hari Rp1,5 miliar. Tetapi semenjak pandemi mengalami penurunan. Hanya Rp300 sampai Rp400 juta perhari," kata Herman HN, Kamis (4-6-2020).
Menurut dia, penurunan pendapatan daerh tersebut disebabkan beberapa sektor pendapatan tidak berfungsi, seperti: hotel, rumah makan serta tempat hiburan.
"Banyak yang tidak berfungsi, sekitar lima sektor pendapatan," ujarnya.
Selain itu, Herman juga menyebutkan tertundanya pencairan dana alokasi umum (DAU) dari pemerintah pusat juga sangat mempengaruhi keuangan Pemkot Bandarlampung.
"Sangat berpengaruh. Bulan Mei saja tertahan sekitar Rp27 miliar dan Juni Rp27 miliar," ungkapnya.
Kondisi tersebut yang menyebabkan pemkot tidak bisa membayar tunjangan hari raya (THR) kepada aparatur sipil negara (ASN).
"THR tidak bisa baya. Karena itu, saya membuat surat kepada presiden," katanya. (**)
Laporan: Vino Anggi Wijaya
Editor: Munizar
Editor: Harian Momentum