Kasus DBD 4.985, Reihana: Sejak Pekan Ketujuh Terus Menurun

img
Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana.

MOMENTUM, Bandarlampung--Jumlah pendertia demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi Lampung sejak Januari hingga 22 Juni 2020 mencapai 4.985 orang dan 22 meninggal.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Lampung, Selasa (23-6-2020), dari jumlah tersebut, kasus DBD di Pringsewu merupakan yang tertinggi. Yakni, 921 penderita DBD.

Untuk kasus terbanyak kedua ada di Bandarlampung, dengan total penderita 733 orang, Lampung Tengah 689, Lampung Timur 588 dan Tulangbawang Barat 396.

Meski secara keseluruhan terbilang tinggi, Kepala Dinas Kesehatan Lampung mengatakan kasus DBD sejak pekan ketujuh hingga ke-24 tahun 2020 cenderung menurun.

Reihana menjelaskan peningkatan jumlah kasus DBD terbanyak di Lampung terjadi pada pekan kedua hingga keenam.

"Memang di Lampung pada awal-awalnya tinggi. Paling tinggi itu terjadi pada pekan keenam, sampai 454 kasus. Tapi dari minggu ketujuh sampai ke-24 Alhamdulillah menurun," jelas Reihana.

Dia menerangkan Pringsewu merupakan kabupaten dengan jumlah kasus tertinggi di Provinsi Lampung. Walau begitu, jumlah kasusnya kini sudah mulai menurun sejak Maret. 

Bahkan, pada Juni hingga tanggal 22 jumlah kasus DBD di Pringsewu hanya tujuh penderita. Sementara untuk kasus DBD terendah terjadi di Pesisir Barat yang totalnya hanya 35 orang. 

Dia menjelaskan penurunan jumlah kasus DBD itu dikarenakan sejak pekan ketujuh, Dinkes Lampung melakukan intervensi. Antara lain: menetapkan satu rumah satu juru pemantau jemantik (jumantik), membagikan abate dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) ke kabupaten/kota.

"Mulai minggu ketujuh kita mulai melakukan intervensi. Alhamdulillah, dengan dilakukannya intervensi sudah mulai menurun. Pada minggu ke-24 hanya 67 kasus saja," jelasnya.

Sedangkan, untuk kasus pada bulan Juni hingga tanggal 22, terbanyak ada di Bandarlampung dengan total penderita DBD mencapai 50 orang.

"Tapi kan kita belum tahu kalau besok dan seterusnya. Karena pendataan ini kan masih berlanjut," jelasnya.

Dia pun berharap kasus DBD di Bandarlampung terus menurun dengan melakukan supervisi dan monitoring. Sehingga bisa menekan peningkatan kasus DBD di Lampung.

"Mudah-mudahan masih bisa kita pertahankan agar tidak meningkat. Mudah-mudahan dengan supervisi dan monitoring ktia bisa menekan angka DBD di Lampung," tuturnya. (**)

Data Kasus DBD Sejak Pekan pertama hingga ke-24



Laporan/Editor: Agung DW






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos