MOMENTUM, Liwa-- Anggota Farksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DPRD Lambar melontarkan kritik keras terhadap kinerja dinas sosial setempat dalam pengelolaan anggaran dan penyaluran bantuan sosial untuk warga terdampak covid-19.
Kritik keras itu disampaikan anggota Fraksi PDI-P Ahmad Ali Akbar saat rapat dengan pendapat antara DPRD dan organisasi perangkat daerah (OPD) pengguana anggaran covid-19, Kamis (25-6-2020).
"Saya ini dari fraksi PDI Perjuangan. Pak bupati itu ketua DPC saya. Saya gak mau ngerusak rumah saya. Kita itu diapresiasi atas penanganan covid. Jadi rusak, kerena apa? Karena, (bantuan) beras pak!" kata Ali kepada jajaran dinas sosial pada rapat dengar pendapat tersebut.
Pantaun Harianmomentum.com, rapat dengar pendapat itu, lebih banyak menyoal polemik batuan sosial dari dinsos setempat kepada masyarakat terdampaka covid-19.
Diketahui untuk menangani dampak covid-19, Dinsos Lambar menyalurkan 35 ribu paket batuan sembako: setiap paket berisi 10 kilogram dan empat kaleng sarden. Namun belakangan, banyak masyarakat penerima bantuan tersebut mengeluhkan kualitas beras yang dinilai sangat buruk dan tidak layak konsumsi.
Baca juga: Kadinsos Dicecar Pertanyaan
Ali meminta pihak terkait segera membenahi polemik yang terjadi karena banyak pihak yang dirugikan. "Bayangkan malu pak. Jadi tolong kita sama-sama intropesi pak! Saya sebagai fraksi PDI Perjuangan malu di sini karena kebetulan bupati kita, orang PDI-P," kata Ali dengan nada emosi.(**)
Laporan: Sulemy
Editor: Munizar
Editor: Harian Momentum