MOMENTUM, Menggala--Polemik janji politik Bupati Tulangbawang Winarti yang disampaikan pada pilkada tahun 2017 lalu, masih terus belanjut. Bukan saja para kepala kampung yang menuding bupati belum bisa memenuhi janji memberikan bantuan dana pembangunan sebesar Rp500 juta kepada setiap kampung.

Mantan tim sukses Bupati Winarti pada pilkada tahun 2017 lalu pun, memberikan pendapat serupa. Dia menilai, program Bergerak Melayani Warga (BMW) yang menjadi andalan Bupati Winarti itu hanya bersifat pengalihan atau mengatur penglolaan dana pembagunan yang memang sudah menjadi milik kampung, seprti program dana desa (DD) dan alokasi dana kampung (ADK).

"Kalau DD yang bersumber dari pemerintah pusat dan ADK dari APBD pemkab itu, memang sudah adah sejak tahun 2015/2016. Kalau hanya mengatur dana yang sudah ada itu, anak saya aja bisa. Itu- itu saja yang diputar-putar," kata mantan tim sukses winarti  yang tidak ingin disebut namanya pada Harianmomentum.com, Senin (19-10-2020).

Menurut dia, yang dijanjikan Bupati Winarti saat pilkada itu, bukan dana yang memang sudah ada di kampung, seperti DD dan ADK. 

“Saya dan masyarakat, masih ingat janji Winarti pada saat itu. Beliau jug selalu berkata, ingatkan saya bila saya lupa dengan janji 25 program unggulan yang sekarang dikemas dengan jargon BMW itu. Sampai hari ini, masing-masing program yang dijanjikan itu masih saya ingat," ungkapnya.

Saat kampanye pilkada tahun 2017 lalu, Bupati Winarti berjanji akan mencari dana dari pemerintah pusat untuk program pembangunan di tiap kampung. Tidak mengganggu dana desa yang sudah ada, yang sudah rutin turun setiap tahun.

“Faktanya, batuan mobil ambulans diambil dari dana desa, bantuan ekonomi kreatif juga diambil dari dana desa, begitu juga  program lainnya. Semua diambil dari dana desa. Terus mana yang katanya tidak ngambil dari dana desa, yang memang sudah ada dari pemerintah pusat,” bebernya. (**)

Laporan: Abdul Rohman

Editor: Munizar