Antisipasi Bencana, BPBD Pesawaran Dirikan Posko Siaga

img
Kepala BPBD Kabupaten Pesawaran Mustari

MOMENTUM, Gedongtataan--Intensitas hujan yang tinggi di wilayah Kabupaten Pesawaran, bisa memicu terjadinya bencana alam: banjir dan tanah longsor.

Terkiat hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesawaran melakukan sejumlah langkah antisipasi dan persiapan penanganan dampak bencana.

Kepala BPBD Pesawaran Mustari menyebut, langkah pencegahan bencana banjir dilakukan bersinergi dengan pihak-pihakt terkait. Salah satu bentuknya dengan mendirikan posko siaga di sejumlah lokasi rawan bencana.

"Antisipasi banjir kita lakukan bersinergi dengan instansi terkait. Termasuk dengan pihak kecamatan dan desa. Kita juga mendirikan posko siaga bencana di sejumlah lokasi rawan banjir," kata Mustari kepada Harianmomentum.com, Selasa (24-11-2020).

Berdasarkan data BPBD setempat, ada empat wilayah kecamatan yang masuk kategori rawan banjir: Kecamatan Gedongtataan, Waylima, Kedondong dan Kecamatan Padangcermin.

"Khusus Kecamatan Padangcermin, potensi banjir rob masih menjadi perhatian khusus BPBD. Cuaca ekstrim saat ini, bisa memicu banjir rob di kawasan pesisir pantai,"  ungkapnya.

Dia menjelaskan, selain untuk mempermudah koordinai antisipasi bencana, pembentukan posoko siaga disejumlah wilayah itu, sebagai strategi mengatasi keterbatasan jumlah petugas BPBD.

"Untuk petugas penanganan bencana di BPBD ini hanya 18 orang. Ini tentu sangat kurang. Karena itu kita bentuk posko bencana di sejumlah wilayah untuk mempermudah koordinasi antisipasi dan penanganan bencana," terangnya.

Dia berharap, seluruh elemen terkait dan masyarakat berperan aktif membantu upaya antisipasi dan penanganan bencana.

BPBD Pesawaran juga melakukan normalisasi sejumlah aliran sungai untuk mengatisipasi bajir.

"Ada sejumlah sungai yang berpotensi menjadi pemicu bajir: Sungai Waysema di Kecamatan Gedongtataan, sungai Waylima, Way Harong di Kecamatan Kedondong, dan sungai Wayratai. Untuk sungai yang potensi banjirnya tinggi, kami lakukan normalisasi dengan cara mengeruk dan memperlebar bantaran sungai," ungkapnya. (**)

Laporan: Rifat Arif

Editor: Munizar






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos