MOMENTUM, Pesisir Tengah--Kericuhan hampir kembali terulang saat sejumlah massa menggelar aksi menolak rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara Pilkada Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), Selasa (15-12-2020).
Mereka mulai melempar botol ke arah barikade kepolisian. Namun, ledakan gas air mata memecah barisan massa yang memukul mundur massa yang anarkis. Massa pun kocar-kacir mencari tempat berlindung.
Di lokasi kejadian, Kapolres Lampung Barat AKBP Rahmat Tri Haryadi mengimbau massa untuk menyampaikan aspirasi dengan damai, tanpa melakukan tindakan anarkis.
“Silakan bapak-bapak kembali berorasi sesuai dengan aspirasinya masing-masing. Tolong jangan merusak fasilitas negara. Ingat, di sini TNI-Polri menjaga bapak-bapak dan jalanya proses pleno (KPU),” kata kapolres.
Baca Juga: Sempat Ricuh, KPU Lampung: Surat Suara Pilkada Pesibar Aman
Kepolisian yang dibekali dengan helm dan tameng bersiaga mengantisipasi kerusuhan yang lebih besar. Kapolres kembali mengingatkan massa untuk menyampaikan aksi dengan damai.
Di tengah situasi kepungan massa, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pesibar tetap melanjutkan proses penghitungan rekapitulasi suara pilkada.
Sebelumnya, massa sudah menggeruduk KPU saat rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) tahun 2020.
Massa yang menggeruduk pelaksanaan pleno di GSG Selalaw, Kecamatan Pesisir Tengah itu, hampir melakukan tindakan anarkis.
Massa berusaha mendobrak masuk GSG Selalaw yang mendapat pengamanan ketat dari pihak kepolisian. Namun aksi massa pecah hingga bersikap anarkis.
Ketika itu juga pleno dihentikan dan semua komisioner KPU, Bawaslu hingga PPK langsung diamankan. Namun, beberapa waktu kemudian, rapat pleno dilanjutkan. (*)
Laporan: Agung Sutrisno.
Editor: M Furqon.
Editor: Harian Momentum