MOMENTUM, Gedongtataan–Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona memimpin Apel Pasukan Operasi Ketupat Krakatau, di lapangan markas polres setempat, Rabu (5-5-21).

Apel tersebut merupakan bentuk pesiapan akhir, dimulainya Operasi Ketupat Krakatau 6 hingga 17 Mei 2021. 

Pada kesempatan itu, bupati menyampaikan sejumlah pesan dan arahan kepada seluruh personel yang terlibat dalam operasi tersebut.

Menurut Dendi, menjelang hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah,  tren kasus covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan 2,3 persen. Kondisi itu dipicu peningkatan aktifitas masyarakat di bulan suci Ramadan dan menjelang hari raya Idul Fitri.

"Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah telah mengambil kebijakan larangan mudik pada hari raya Idul Fitri 1442 H. Ini merupakan tahun kedua oemerintah mengambil kebijakan tersebut karena situasi pandemi Covid-19," katanya.

Karena itu, lanjut dia, pelaksanaan Operasi Ketuapat Krakatau lebih difokuskan pada upaya antisipasi potensi penularan covid-19.

Hal senada disampaikan Kapolres Pesawaran AKBP. Vero Aria Radmantyo.

Menurut kapolres, keputusan pemerintah melarang mudik, diambil melalui berbagai macam pertimbangan, antara lain: pengalaman terjadinya tren kenaikan kasus setelah pelaksanaan libur panjang. termasuk peningkatan kasus sebesar 93 persen setelah pelaksanaan libur Idul Fitri pada tahun 2020/1441 H.

Meski demikian, lanjut dia,  keinginan masyarakat untuk mudik lebaran, sulit untuk ditahan. Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, jika tidak ada  larangan mudik, maka akan terjadi pergerakan sekitar 81 juta orang yang melakukan perjalanan mudik.

"Setelah diumumkannya larangan mudik, masih terdapat tujuh persen atau 17,5 juta orang yang akan melaksanakan mudik. Ini yang menjadi, salah satu fokus    pelaksanaan Operasi Ketupat Krakatau tahun ini," kata kapolres. (**)

Laporan: Rifat Arif

Editor: Munizar