Tahun Ini, 282 Rumah di Tanggamus Masuk Program Bedah Rumah

Bupati Tanggamus Dewi Handajani menyerahkan bantuan bedah rumah.

MOMENTUM, Tanggamus--Bupati Tanggamus Dewi Handajani menyerahkan bantuan bedah rumah sebanyak 16 unit di empat kecamatan, Selasa 15 Juni 2021.

Pada kesempatan yang sama, Dewi menyerahkan bantuan tali asih kepada tuna netra dan mengunjungi pengolahan ikan asin.

"Semoga keluarga penerima bantuan bedah rumah dapat menempati rumahnya dengan nyaman bersama keluarga," ujarnya.

Bantuan bedah rumah merupakan salah satu dari 55 Program Aksi Desa Asik. Program Pemkab Tanggamus ini disalurkan melalui Dinas PUPR. 

"Pada hari ini ada 16 rumah yang diberikan bantuan. Rumah itu ada  di empat kecamatan. Semaka, Bandarnegeri Semuong, Kotaagung Barat dan Kotaagung Pusat," katanya.

Simak Juga Dikanal Youtube: MOMENTUM Televisi

Rumah yang dibedah atau diperbaiki karena rumah warga tersebut tidak memenuhi standar hunian atau tidak layak huni. Pemkab Tanggamus membantu mereka melalui program bedah rumah agar rumahnya nyaman dan sehat ditempati.

Ia minta ke masyarakat dan pihak lainnya yang menemukan rumah tidak layak huni agar segera melaporkan ke pemkab untuk dimasukkan dalam program berikutnya.

Sementara menurut Ari Yudha, Kabid Pemukiman dan Perumahan Rakyat, Dinas PUPR Tanggamus, rumah yang diperbaiki merupakan usulan warga.

"Tahun ini, total rumah yang masuk program ada 282 unit. Kami berikan secara bertahap," ujar Yudha.

Dijelaskan, bantuan tersebut senilai Rp15 juta untuk belanja material bangunan dan Rp2,5 juta untuk biaya pembangunan rumahnya (tukang) dipotong pajak. "Jadi bantuan yang diterima warga per unit rumah sebesar Rp17,5 juta," jelasnya.

Penyalurannya, kata dia, penerima program menunjuk toko bangunan untuk belanja bahan bangunan. Selanjutnya Dinas PUPR Tanggamus mentransfer uang ke toko bangunan tersebut dengan batas nominal untuk keperluan bahan bangunan.

"Jadi uangnya nanti langsung ditransfer ke toko bangunan yang menyuplai bahan bangunan bagi sasaran yang dapat program bedah rumah," ujar Yudha.

Pola seperti itu lebih menjamin program terlaksana dan tepat sasaran. Sebab uang yang diberikan langsung berbentuk bahan dan akhirnya itu digunakan untuk membuat rumah tidak untuk keperluan lain.

Yudha mengaku, sampai saat pemkab menerima usulan 12 ribu rumah tidak layak huni. Nantinya bantuan diberikan bertahap dan juga prioritas yang sangat membutuhkan. (*)

Laporan: Galih/Ijal

Editor: M Furqon






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos