MOMENTUM, Pringsewu--Pimpinan Wilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Provinsi Lampung menggelar seminar nasional tentang pendidikan.
Seminar bertema “Meningkatkan SDM Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal Berdaya Saing Global, itu berlangsung secara virtual pada Ahad 20 Juni 2021.
Kegiatan yang dipusatkan di Kampus STIT Pringsewu, juga disiarkan secara daring melalui zoom-meeting dan kanal youtube. Diikuti sekitar 480 peserta dari seluruh wilayah Indonesia.
Hadir pada kegiatan itu, Ketua Pergunu Lampung KH. Jamaludin Malik, Wakil Bupati Pringsewu Fauzi, Tim Teknologi Informasi PP Pergunu Heri Kuswara, Ihsan Mustofa, KH Zulqarnain dan moderator Dwi Rohmadi Mustofa serta anggota Pergunu Lampung.
Tampil sebagai narasumber: Rektor Universitas Terbuka Ojat Darojat, Wakil Rektor I IKHAC Pacet Mojokerto Fadly Usman, Dosen Universitas Negeri Jakarta yang juga pengembang gurumerdeka.id., Adhariksa Zukhruf.
Menariknya, para peserta yang hadir diberikan tablet vitamin dan minum vitamin bersama. “Minum vitamin ini salah satu upaya kita menjaga kesehatan dan meningkatkan stamina. Tentu juga senantiasa berdoa agar wabah covid segara berakhir,”kata Fauzi
Fauzi mengajak semua pihak agar terus menjaga kesehatan, meningkatkan imunitas tubuh dan stamina.
Selanjutnya, dia mengatakan pada era digital agar para guru dan pendidik memperbanyak konten digital sebagai media pembelajaran sekaligus media dakwah.
“Kita punya banyak ahli pada berbagai bidang keilmuan. Dengan publikasi digital bisa dipelajari atau dilihat lebih banyak orang dan bisa menjadi jejak digital,”ucap Fauzi.
Demikian juga kegiatan-kegiatan NU hendaknya dipublikasikan. Hal itu bertujuan agar lebih banyak yang melihat dan menjadi dokumentasi digital yang baik.
“Kontennya yang positif, perhatikan etika dan UU ITE. Kita perlu memperbanyak dokumentasi dan jejak digital. Saya yakin kita bisa,”harap Fauzi.
Sementara itu KH. Jamaluddin Malik mengungkapkan, guru dan dosen harus mampu meningkatkan kualitas diri secara berkelanjutan, lebih khusus lagi di bidang teknologi informasi.
Sebab, menurut dia, teknologi informasi memberi dampak perubahan besar dalam pengelolaan pembelajaran dan lembaga pendidikan. “Jadi kita bisa mendesain pembejaran yang menarik dan mengelola pembelajaran yang efektif. Sehingga tujuan pembelajaran tercapai,”ujarnya.
Sementara Ojat Darojat mengatakan, upaya kegiatan belajar berbasis jarak jauh atau online di masa pandemi Covid ini harus dilakukan evaluasi efektivitasnya. Banyak model pembelajaran jarak jauh, baik yang syncronous maupun asyncronous.
“Sekarang yang terjadi pembelajaran darurat dari rumah, bukan pembelajaran jarak jauh atau online dari rumah. Paradigma ini yang harus diubah, karena pada dasarnya kita bisa melakukan pembelajaran seperti tatap muka dalam kelas meskipun dilakukan secara online,” jelasnya.
Yang diperlukan sekarang adalah para pendidik memperkuat serta memperdalam makna pedagogik berbasis online. Agar pendidik mampu memperdalam serta mengikuti perkembangan pembelajaran berbasis online, dengan memahami karakter setiap siswa melalui berbagai metode.
Ojat memberikan tips agar pembelajaran dari rumah bisa lebih efektif, antara lain bangkitkan partisipasi siswa, bangun situasi kolaboratif, dukungan terhadap individu siswa, desain strategi pembelajaran yang sesuai, dan evaluasi berkelanjutan.
Sementara Ardhariksa mengatakan, pentingnya memperhatikan masa depan pendidikan di era digital. Digital dan aplikasi pembelajaran hanyalah alat bantu agar pembelajaran efektif. Menurutnya substansi pendidikan tidak berubah, yakni pembentukan karakter peserta didik. (*)
Laporan: Sulistyo
Editor: M Furqon
Editor: Harian Momentum