MOMENTUM, Pesawaran -- Sebagai bentuk kepedulian terhadap pelestarian lingkungan pesisir, Program Studi Administrasi Bisnis Universitas Bandar Lampung (UBL) bersama Himpunan Mahasiswa Administrasi Bisnis (Himabi) melakukan penanaman seribu bibit mangrove di Petenggoran Desa Gebang Kecamatan Telukpandan, Kabupaten Pesawaran, Kamis 10 Juli 2025.
Kegiatan itu disebut dengan "Business Goes Green: Aksi Nyata Penanaman Mangrove untuk Lampung Berkelanjutan. Kolaborasi antara pelaku usaha, perguruan tinggi, Dinas Kehutanan Provinsi Lampung dan Dinas Pertanahan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Pesawaran, untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim), 14 (Ekosistem Lautan), dan 17 (Kemitraan untuk Tujuan).
Ratusan peserta yang terdiri dari mahasiswa dan dosen prodi Administrasi Bisnis UBL menuju lokasi kegiatan. Setelah sesi pembukaan, acara dilanjutkan dengan sambutan dari berbagai pihak, termasuk Kaprodi Administrasi Bisnis, M. Oktavianur, serta perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup, yakni Nevi Dini Astuti, selaku Pengawas Lingkungan Hidup Ahli Muda, dan Yanti Meda, sebagai Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda.
Usai seremoni, kegiatan dilanjutkan dengan penanaman 1.000 bibit mangrove yang melibatkan dosen dan mahasiswa Administrasi Bisnis, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pesawaran, pelaku UMKM, komunitas lingkungan, serta masyarakat setempat.
"Penanaman mangrove ini bukan hanya kegiatan simbolis, tetapi menjadi aksi nyata kontribusi mahasiswa dan pelaku bisnis dalam menjaga ekosistem pesisir dan mendorong praktik bisnis yang berkelanjutan," ujar Oktavianur.
Melalui kegiatan ini, diharapkan tumbuh kesadaran dan semangat kolaboratif dalam menjaga lingkungan, sekaligus membangun jejaring green business yang peduli terhadap kelestarian alam. Selain aksi tanam mangrove, kegiatan ini juga mencakup edukasi lingkungan dan kampanye digital melalui media sosial untuk memperluas dampaknya.
UBL terus mendorong peran aktif mahasiswa dalam menjawab isu-isu global melalui program yang aplikatif dan berdampak langsung pada masyarakat. "Business Goes Green" menjadi bukti bahwa mahasiswa bukan hanya agen perubahan, tetapi juga pelaku utama dalam pembangunan berkelanjutan.(**)
Editor: Muhammad Furqon