Dosen Harus Mampu Memainkan Banyak Peran

img
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, saat menjadi pemateri dalam Paragon Inspiring Lecturer. Foto: ist

MOMENTUM, Bandarlampung--Dosen harus memiliki inovasi dan kemampuan memainkan banyak peran dalam proses belajar-mengajar. Juga mampu dalam memberi pembototan kemampuan hard skill maupun soft skill pada para mahasiswanya.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wikan Sakarinto, saat menjadi pemateri dalam Paragon Inspiring Lecturer yang digelar secara virtual pada Sabtu (26-6-2021).

Dalam kegiatan yang dihadiri mayoritas para dosen tersebut, Wikan menyampaikan bahwa pekerjaan dosen tidak hanya sebagai penyampai materi dikelas, tetapi lebih dari itu.

“Dosen adalah leader (pemimpin), harus mampu menangkap perubahan di dunia nyata (dunia kerja), the real curriculum (kurikulum sesungguhnya) adalah dosen. Final curriculum adalah dosen. Maka dosen itu tidak boleh kaku dalam menerjemahkan perkembangan zaman,” kata Wikan.

Wikan membeberkan bahwa saat ini kekurangan lulusan perguruan tinggi di Indonesia terkait kemampuan soft skill yang dimilikinya.

“Filosofi pembelajaran terbaik adalah melatih anak untuk hebat dalam mempelajari dalam hal baru, soft skill dan karakter sudah banyak dikeluhkan. Dosen harus memahami hal ini,” terangnya.

Melalui program Merdeka Belajar yang telah digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dia berharap mampu meningkatkan soft skill para mahasiswa.

Untuk itu, Wikan berpesan agar dosen juga mampu dalam memberi pelatihan soft skill terhadap peserta didiknya. Sehingga ketika wisuda, mereka siap untuk masuk ke dunia nyata (dunia kerja).

“Setiap dosen juga harus punya karakter dan mainset untuk memainkan banyak peran, sehingga anak-anak kita akan menjadi inovator,” terangnya.

Peran yang dimaksud tidak hanya ketika proses belajar dan mengajar, yang menempatkan diri sebagai pendidik.

“Terkadang kita harus menyapa anak didik melalui media sosial mereka. Karena sekarang itulah dunia mereka. Pelajari dunia anak-anak kita. Sehingga kita paham apa yang mereka inginkan,” pesannya.(**)

Laporan/Editor: Agung Chandra Widi






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos