MOMENTUM, Bandarlampung--Kepedulian tiga mahasiswa Institut
Teknologi Sumatera (Itera) dari program studi Perencanaan Wilayah dan Kota
(PWK) terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berbuah manis.
Makalah ekonomi mereka yang mengusung gagasan pemulihan
ekonomi di tengah pandemi Covid-19 dengan memberdayakan UMKM tersebut menuai
prestasi.
Makalah berjudul Dekomigital: Strategi Transformasi UMKM
Desa Digital Sebagai Upaya Pemulihan Perekonomian pada Masa Pandemi di
Indonesia itu, berhasil meraih juara I pada kompetisi nasional penulisan
makalah ekonomi yang diadakan Universitas Kristen Satya Wacana, Jawa Tengah.
Tim yang terdiri dari Mega Muli Utami, Renaldi Manurung, dan
Febrian Aji Nugroho memborong dua prestasi sekalagius: best paper dan best
speaker.
Renaldi Manurung menyampaikan, setelah meraih juara, paper
karya timnya akan dibukukan melalui prosiding ISSN LIPIPRESS oleh panitia
penyelenggara.
Dia menuturkan, dalam makalah tersebut dibahas gagasan dalam
membangun UMKM di tengah pandemi Covid-19 dengan memanfaatkan teknologi
informasi.
Tim mahasiswa Itera, merancang strategi transformasi UMKM
desa digital yang dirasa perlu diupayakan sebagai solusi atas pemulihan
perekonomian pada masa pandemi di Indonesia.
Renaldi menyebut, berdasarkan data Kementerian Koperasi dan
UMKM, Indonesia memiliki lebih dari 64 juta UMKM yang merupakan 98 persen dari
total pelaku usaha, berkontribusi terhadap PDB nasional sebesar 60 persen, dan menyerap
tenaga kerja hingga 97 persen atau lebih dari 116 juta jiwa.
Namun, pada awal 2020 WHO menetapkan wabah covid-19 sebagai
pandemi global.
“Pandemi memberikan dampak terhadap seluruh aspek, termasuk
ekonomi. Kementerian Koperasi dan UMKM juga mengatakan bahwa pandemi covid-19
menyebabkan 90 persen pelaku UMKM terkena dampak negatif pandemi. Bahkan,
terdapat 63,9 persen yang mengalami penurunan omzet lebih dari 30 persen,” kata
Renaldi melalui pesan tertulis, Selasa (29-6-2021).
Menurut dia, dampak
tersebut tidak hanya terjadi pada UMKM di perkotaan saja, tetapi juga di
pedesaan.
Pembatasan sosial mengakibatkan transaksi ekonomi desa
mengalami penurunan baik dalam internal desa maupun dengan wilayah sekitarnya.
“Transformasi desa digital adalah kunci utama agar transaksi
ekonomi di masa pandemi dapat terus berjalan,” jelas Renaldi.
Oleh karena itu, tim mahasiswa Itera merancang strategi
transformasi UMKM desa digital yang dirasa perlu diupayakan sebagai solusi atas
pemulihan perekonomian pada masa pandemi di Indonesia.
“Kami mencoba melakukan analisis SWOT dan menggagas konsep
yang bernama Dekomigital (Desa Ekonomi Digital) yang menyinergikan antara
implementasi e-commerce dan database UMKM desa, upgrading Village Marketing
Center (Bumdes) menjadi pusat peningkatan perekonomian melalui pembinaan UMKM
dan layanan digitalisasi UMKM, serta reformasi masyarakat desa go-digital yang
mampu mewujudkan pemulihan ekonomi pada masa pandemi,” paparnya.
Renaldi berharap, ide dan gagasan yang dicetuskan itu ke
depannya dapat direalisasikan di Indonesia, sehingga dapat memberikan perubahan
positf dan menjadi solusi terhadap pemulihan perekonomian pada masa pandemi
Covid-19 khusunya pada UMKM desa.
“Kami juga berharap para mahasiswa dapat menyumbangkan ide
dalam menghadapi permasalahan di masyarakat,” ujarnya.(**)
Laporan/Editor: Agung Chandra Widi
Editor: Harian Momentum