Nakes di Bandarlampung Alami KIPI usai Vaksinasi Moderna

img
Kepala Puskesmas Rawat Inap Satelit Pahoman Trie Yune Eriartasari (hijab merah). Foto: Vino AW

MOMENTUM, Bandarlampung--Puluhan tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas Rawat Inap Satelit Pahoman mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) atau efek samping usai vaksinasi moderna.

Kepala Puskesmas Rawat Inap Satelit Pahoman Trie Yune Eriartasari mengatakan, KIPI yang dialami 30 nakes itu, lantaran pada Jumat pekan lalu puskemas tersebut mengadakan vaksinasi bagi tenaga medis.

"Jadi kami sudah sekali melaksanakan vaksinasi moderna untuk dosis ke tiga nakes. Namun, setelah vaksinasi itu, para nakes mengalami KIPI," kata Trie, Kamis (19-8-2021).

Dia menerangkan, KIPI yang dialami para nakes usai disuntik vaksin moderna tersebut, berbeda-beda setiap orang.

"Ada yang mengalami KIPI ringan, seperti nyeri pada bagian bekas suntikan. Kemudian pegal dilengannya," terang dia.

Selain itu, terdapat juga sejumlah nakes yang mengalami KIPI sedang. Seperti timbul demam, pegal-pegal pada seluruh badan.

"Kemudian, merasakan sakit kepala. Rata-rata nakes kami mengeluhkan seperti itu," jelasnya.

Dia menyatakan, KIPI umumnya dirasakan pada kisaran waktu 24 jam hingga 48 jam pasca vaksinasi.

"Tetapi biasanya setelah 48 jam, sudah berkurang bahkan dampak KIPI hilang," ujarnya.

Meski demikian, dia menyebutkan dari 30 nakes yang disuntikkan vaksin moderna itu, tidak ada yang mengalami KIPI berat.

Menurut dia, penanganan yang dilakukan terhadap nakes yang mengalami KIPI, maka usai vaksinasi diberikan analgesik antipiretik berupa parasetamol.

"Untuk konsumsinya, dianjurkan 24 jam pasca vaksinasi. Tapi jika sebelum 24 jam sudah timbul demam tinggi, maka langsung dianjurkan minum parasetamol," terangnya.

Sedangkan, dari total 103 nakes yang bertugas di Puskesmas Rawat Inap Satelit, hanya sekitar 60 orang yang akan divaksin.

"Sisanya belum divaksin. Seperti penyintas covid-19, karena minimal tiga bulan dahulu pasca sembuh baru bisa divaksin. Kemudian nakes yang dalam kondisi tidak sehat, itu belum dapat divaksin," terangnya. (**)

Laporan: Vino Anggi Wijaya

Editor: Agus Setyawan






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos