Wawasan Kebangsaan Masyarakat Dinilai Makin Memprihatinkan

img
Anggota DPRD Provinsi Lampung Ali Imron Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di Brajamulya, Brajaselebah, Lampung Timur

MOMENTUM, Brajaselebah--Wawasan kebangsaan masyarakat dinilai makin memprihatikan. Budaya bangsa yang memperkokoh persatuan bangsa Indonesia, mulai ditinggalkan.

Hal itu terungkap dalam Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan yang diselenggarakan Anggota DRPD Provinsi Lampung Ali Imron di Balai Desa Brajamulyo, Kecamatan Brajaselebah, Lampung Timur, Ahad 29 Agustus 2021.

Sosialisasi menghadirkan narasumber Camat Brajaselebah Dadang Suwitno dan Babinsa setempat, M Suhada. Juga hadir, Kepala Desa Brajamulya Sujarno, sejumlah tokoh masyarakat, pemuda, dan perempuan.

Dalam sambutannya, Ali Imron mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan beranjak dari kondisi di masyarakat yang dinilai makin menurun pemahamannya terhadap ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan. 

Menurut anggota DPRD dari Fraksi Partai Golkar itu, kondisi tersebut tidak bisa dibiarkan. Karena pada era tekonologi komunikasi yang kian terbuka, paham atau ideologi yang tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia, bisa dengan mudah tersebar dan mempengaruhi masyarakat.

"Kondisi seperti itu tidak bisa dibiarkan karena bisa mengancam persatuan masyarakat. Bahkan bisa membahayakan kedaulatan negara Indonesia," kata Imron.

Karena itu, pemahaman masyarakat, terutama generasi muda, terhadap ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan, harus terus ditingkatkan. Sehigga nilai-nilai Pancasila menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di masyarakat.

Dengan demikian, masyarakat akan terbentengi dan tidak akan terpengaruh oleh berbagai paham dan ideologi yang dapat merusak kehidupan bangsa Indonesia, jelas Imron.

Ajakan mengamalkan Pancasila juga disampaikan Camat Brajaselebah. Menurut Dadang, ideologi Pancasila lahir dari pemikiran panjang para pendiri bangsa. 

Indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya, kata Dadang, rentan dengan perpecahan. Namun, ideologi Pancasila terbukti mampu menyatukan dan memperkokon bangsa Indonesia. Untuk itu, dia mengajak masyarakat untuk menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupa sehari-hari.

Sementara menurut Suhada, Indonesia bisa terpecah karena tumbuhnya pemahanan sempit di kalangan masyarakat. Apakah itu soal pemahaman budaya, agama, maupun ideologi. "Jika dibiarkan, negara bisa runtuh," katanya.

Selain itu, ancaman lain terhadap kehidupan masyarakat, kata dia, makin lunturnya budaya luhur bangsa yang di masyarakat. Seperti gotong-royong yang kini mulai jarang dilakukan masyarakat. Diganti dengan budaya yang diukur dengan materi.

Karena itu, dia mengajak masyarakat menyiapkan generasi penerus yang berakhlak baik melaui pendidikan agama. Dia berkeyakinan, dengan pemahaman agama yang baik, akan menjadi benteng masyarakat dari pengaruh negatif. Seperti penyalahgunaan narkoba, seks bebas, maupun paham atau ideologi yang tidak sesuai dengan bangsa Indonesia.

Editor: M Furqon.






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos