MOMENTUM, Bandarlampung--Harga bawang dan telur mengalami penurunan sejak sepekan perpanjangan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Kota Bandarlampung.
Pedagang di Pasar Gintung, Wati mengatakan, harga bawang sepakan ini mengalami penurunan signifikan. "Harga perkilogram sekarang hanya Rp24 ribu dari sebelumnya Rp29 ribu," kata dia, Jumat (3-9-2021).
Menurut Wati, alasan penurunan harga karena tingginya pasokan namun tidak diimbangi dengan banyaknya pembeli. "Sejak perpanjangan PPKM, pasar sepi sehingga banyak pedagang yang mengeluh," ujarnya.
Dia juga menyebutkan, banyaknya pasokan bawang dari Jawa Tengah sehingga mengalami penumpukan.
Penurunan harga juga dialami para pedagang telur di pasar setempat. Agus pedagang telur mengeluhkan penurunan harga sejak perpanjangan PPKM, meski tidak terlalu besar.
"Harga telur sekarang hanya Rp20 ribu turun dari sebelumnya Rp23 ribu atau Rp25 ribu perkilogram," katanya.
Sementara itu, pedagang di Pasar Induk Tamin mengeluhkan penurunan harga selama perpanjangan PPKM level 4 di Bandarlampung.
Salah satu pedagang, Rosiah mengatakan harga bahan pokok juga mengalami penurunan. "Semuanya mulai turun sejak diputuskan perpanjangan PPKM. Semoga pandemi bisa segera berlalu dan semuanya kembali normal," harapnya.
Pedagang ayam potong itu menyebutkan, harga penjualan perkilogram turun dari Rp33 ribu menjadi Rp28 ribu. "Semoga penuruan harga tidak terus berlanjut, karena akan semakin membebani kami para pedagang," keluhnya.(**)
Berikut harga sembako di Pasar Gintung dan Pasar Induk Tamin Kota Bandarlampung, Jumat (3-9-2021):
1. Beras Rp10.000/kg
2. Telor Rp20.000/kg
3. Minyak goreng curah Rp12.000/kg
4. Ayam potong Rp28.000/kg
6. Ati Ampela Ayam Rp3.000/pasang
5. Bawang Merah Rp24.000/kg
6. Bawang Putih Rp21.000/kg
7. Cabai rawit Rp15.000/kg
8. Cabai merah keriting Rp17.000/kg
Laporan: Glenn Krishnadwipa Sule
Editor: Agus Setyawan
Editor: Harian Momentum