Pandemi Membawa Berkah

img
Salah satu tempat yang melayani pencetakan kartu vaksin di Bandarlampung.

MOMENTUM, Bandarlampung--Pandemi covid-19 yang terus berkepanjangan sangat berdampak bagi masyarakat. 

Tidak hanya kesehatan, perekonomian masyarakat pun menjadi terganggu. Termasuk pelaku-pelaku usaha pun harus merasakan dampaknya.

Namun, dibalik itu semua ternyata tak ada juga masyarakat yang mendapatkan berkah dari pandemi tersebut. Salah satunya jasa cetak kartu vaksin. 

Sejak diberlakukan pemeriksaan dengan kartu vaksin beberapa waktu lalu, banyak tempat fotocopy yang melayani pencetakan kartu tersebut.

Seperti tempat fotocopu di Jalan Teuku Umar Kota Bandarlampung. Tepatnya dekat pertigaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek.

Marsid, pemilik sekaligus pengelola tempat fotocopy bercerita tentang usaha yang dikelolanya.

Menurut dia, sejak awal pandemi covid-19, pendapatan yang diterimanya menurun. Bahkan, dalam sehari hanya sekitar 50 lembar saja. 

"Malahan kadang tidak ada sama sekali. Prin dan scan juga sama saja, sepi," tuturnya.

Meski demikian, dia tak langsung putus asa. Dia pun terus menekuni usaha jasa yang dikelolanya.

"Mau gimana lagi, terpaksa usaha ini tetap saya tekuni. Saya yakin soal rezeki sudah ada yang mengatur, yang penting kita tetap berusaha," ungkapnya.

Berkat ketekunannya, usaha yang dikelola pria usia 40 tahun itu, mulai kembali bergairah. Seiring dengan menurunnya kasus covid-19 di Lampung.

"Sebelum lebaran sekitar bulan April hingga Mei, covid-19 kan agak menurun. Usaha fotocopy saya kembali agak ramai. Lumayanlah bisa sedikit bernafas lega waktu itu," ungkapnya.

Tetapi, kondisi itu tidak bertahan lama. Kasus covid-19 di Lampung kembali meningkat pada bulan Juli. 

Bahkan, Pemerintah Kota Bandarlampung melaksanakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4 pada 12 Juli. 

Sehingga, dia pun merasa hampir menyerah akibat kebijakan tersebut. "Hampir tidak adalagi orang yang fotocopy. Apalagi semua jalan ditutup," jelasnya. 

Dia juga terpaksa menggunakan tabungannya untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Seiring dengan itu, vaksinasi pun digencarkan. Pemerintah juga mengeluarkan aturan wajib menunjukkan bukti vaksin. Ada yang berupa kartu dan sertifikat. 

Terutama bagi masyarakat yang hendak bepergian ke luar daerah. Aturan itu pun dijadikan peluang bagi Marsid. 

Tidak hanya fotocopy, dia juga melayani jasa cetak kartu vaksin. "Saya coba buka usaha jasa pencetakan kartu vaksin. Alhamdulillah hasilnya lumayan," ternagnya.

Saat itu, dia mengaku bisa mencetak paling sedikit 10 kartu vaksin dalam sehari. Harganya dipatok Rp20 ribu perkartu. 

"Lumayan sekarang nyetak kartu vaksin. Apa lagi kalau ada vaksinasi massal, bisa lebih dari 20 satu hari," sebutnya.

Terlebih, tempat usahanya berdekatan dengan RSUAM yang sering melayani vaksinasi massal. Sehingga menjadi keuntungan tersendiri bagi dia. 

Meski demikian, dia mengakui memang banyak tempat-tempat lain yang membuka jasa serupa. 

Namun, hal itu tak membuat dia khawatir usahanya akan kalah bersaing. Dia meyakini, soal rezeki sudah ada yang mengatur. 

 "Ya memang sekarang makin banyak yang usaha pencetakan kartu vaksin. Tapi saya yakin, rezeki itu tidak akan tertukar, yang penting tetap usaha dan berdoa," tuturnya. (**)

Laporan/Editor: Agung DW






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos