MOMENTUM, Bandarlampung--Vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin) bagi bayi dibawah usia satu bulan mengalami kelangkaan.
Akibatnya, sejumlah ibu-ibu pun mengalami kesulitan mendapatkan vaksin BCG untuk anaknya. Padahal, vaksin BCG paling lambat diberikan pada bayi usia tiga bulan.
Hal itu dikeluhkan seorang warga Bandarlampung, Mayang kepada harianmomentum.com, Senin (18-10-2021).
Dia mengaku, sudah mencoba ke beberapa puskesmas dan bidan untuk menyuntikkan vaksin BCG.
"Sudah ke beberapa bidan dan puskesmas, tapi pada kosong semua. Jadi bingung ke mana lagi," keluhnya.
Menurut dia, imunisasi BCG seharusnya diberikan sebelum bayi berusia satu bulan. Sedangkan anaknya kini sudah hampir berusia tiga bulan.
"Kasian sudah kelewatan waktunya belum diimunisasi. Bagusnya sebelum satu bulan. Tapi tetap boleh diberikan, yang penting tidak lewat tiga bulan," sebutnya.
Dilain sisi, dia mengatakan, untuk vaksin pencegahan covid-19 justru lancar. "Kenapa malah vaksin untuk bayi justru macet," keluhnya lagi.
Dia pun berharap, pemerintah tidak mengalihkan perhatian hanya karena sedang fokus mempercepat vaksinasi pencegahan covid-19.
Kondisi itu tidak hanya terjadi di Bandarlampung, namun di Lampung Timur dan Pesawaran juga mengalami kelangkaan.
Sementara, salah satu tenaga kesehatan yang enggan disebutkan namanya menyebutkan, memang saat ini vaksin BCG langka.
Terlebih, seluruh puskesmas di Lampung sedang fokus mempercepat vaksinasi pencegahan covid-19.
"Memang lagi kosong. Sudah beberapa bulan ini. Apalagi di puskesmas kan lagi fokus vaksin covid-19," ungkapnya.
Bahkan, senada salah satu bidan di Bandarlampung mengaku, kesulitan mendapatkan dosis BCG.
Dia mengatakan, berdasarkan jadwal rutinnya setiap tanggal satu selalu mengadakan imunisasi.
"Tapi sekarang lagi kosong. Kita juga biasanya beli sendiri, tapi distributornya kosong juga," sebutnya.
Akibatnya, dia mengungkapkan, banyak bayi yang sudah lebih dari tiga bulan, namun belum disuntik BCG. "Sudah lama kita susah mendapatkan dosis. Jadi banyak bayi yang kelewatan waktunya belum diimunisasi," tuturnya.
Terpisah, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Lampung Murdoyo membenarkan memang sedang mengalami kekosongan BCG.
"Memang dari distributornya juga kosong. Di tempat saya lagi kosong, sudah beberapa waktu ini," terangnya.
Menurut dia, saat ini Biofarma sedang fokus dalam percepatan vaksinasi pencegahan covid-19. "Jadi vaksin-vaksin yang lain mengalami kekosongan," ujarnya.
Dia pun menyatakan, akan berkoordinasi dengan pusat untuk menambah dosis BCG ke Lampung.
"Ya nanti kita coba koordinasikan ke pusat. Karena walaupun datang, jumlahnya tidak banyak dan habis dibagi-bagi," jelasnya.
Dia mengungkapkan, imunisasi BCG diperlukan agar anak-anak tidak terkena penyakit tuberculosis (TBC).
Dia menyebut, sebaiknya BCG diberikan kepada bayi dibawah tiga bulan. "Jadi jangan lewat tiga bulan. Kalau sudah lewat harus tes dulu," sebutnya. (**)
Laporan/Editor: Agung DW
Editor: Harian Momentum