MOMENTUM, Bandarlampung--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung usulkan Rp2,25 miliar untuk membantu anak-anak yang orangtuanya meninggal akibat covid-19.
Kepala Dinas Sosial Lampung Aswarodi mengatakan, jumlah itu diasumsikan untuk membantu 1.500 anak yang terdampak covid-19. Satu anak nantinya diusulkan mendapatkan Rp1,5 juta.
"Kita antisipasikan 1.500 dan kalau sekarang itu datanya 1.339. Jadi kita butuh Rp2,25 miliar," kata Aswarodi, Kamis (21-10-2021).
Dia menjelaskan, bantuan tersebut diberikan dalam bentuk barang dan kebutuhan anak-anak. Rinciannya: Rp500 ribu untuk perlengkapan sekolah, Rp250 ribu alat mandi dan Rp250 ribu untuk biaya makan perbulan yang diberikan selama tiga bulan.
"Jadi totalnya Rp1,5 juta untuk satu anak. Tapi kita berikan dalam bentuk barang dan kebutuhan mereka," terangnya.
Meski demikian, dia mengatakan, anggaran tersebut juga akan diusulkan dalam pembahasan APBD murni 2022.
"Kita akan berjuang saat pembahasan di DPRD dulu. Apakah ini bisa masuk di anggaran 2022 atau tidak," terangnya.
Selain bantuan, dia mengatakan, bagi anak yatim piatu juga akan diasuh di Panti Asuhan Budi Asih dan Harapan Bangsa milik Pemprov Lampung.
Walau begitu, bagi anak yatim piatu akan ditanyakan terlebih dahulu ke pihak keluarga intinya, apakah mau mengasuh atau tidak.
"Kalau tidak mau, mungkin karena tidak mampu akan kita tawarkan untuk diadopsi. Jika tidak ada yang mau mengadopsi, maka kita siap untuk mengasuhnya," tuturnya.
Menurut dia, pengasuhan itu dilakukan melalui Panti Asuhan hingga anak tersebut lulus dari sekolah menengah atas (SMA).
Dia juga meminta bagi Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) untuk menyiapkan tempat tinggal bagi anak-anak yang terdampak covid-19.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Chusnunia mengatakan, nasib anak-anak yang kehilangan orangtua akibat covid-19 menjadi kewajiban pemerintah untuk mengasuhnya.
"Cukup banyak anak yang yatim, piatu atau yatim piatu. Tentu ini menjadi kewajiban kita bersama memikirkan," kata Chusnunia.
Menurut dia, beberapa yang harus dipenuhi soal pendidikan anak, kesehatan serta hak tumbuh kenang mereka.
"Intinya semua hak-hak anak. Kalau sebelumnya orangtuanya yang mengurus, saat ini Dinas Sosial kita dorong untuk lebih aktif lagi mengurus kepastian hak anak," jelasnya.
Dia juga meminta untuk pemerintah kabupaten/kota agar membantu anak-anak yang kehilangan orangtua tersebut.
Meski demikian, dia menyebutkan, kesehatan menjadi prioritas yang utama dalam penanganan covid-19. "Sekali lagi yang saat ini di prioritaskan ialah penanganan kesehatan yang belum selesai Covid-19," ujarnya. (**)
Laporan/Editor: Agung DW
Editor: Harian Momentum