MOMENTUM, Bandarlampung--Pada Rabu (17-11-2021) pagi ini, sejumlah pedagang kaki lima yang berdagang di Jalan Bukit Tinggi Pasar Bambu Kuning, Bandarlampung berunjuk rasa menolak direlokasi.
Para pedagang yang sebagian besar ibu-ibu, membentangkan banner dan karton putih berisi pesan: Mereka menolak digusur dan direlokasi ke lantai 2 dan 3 Pasar Bambu Kuning.
Berdiri berjajan di ujung jalan masuk Jalan Bukit Tinggi , para pedagang berorasi dan meneriakkan penolakan direlokasi.
"Hidup PKL Bambu kuning! Hidup pemerintah. Hidup Bunda Eva! Kalau tidak ada yang hidup, siapa yang pimpin," seru para demonstran sambil mengangkat sejumlah poster.
Baca Juga: Pedagang Tolak Pindah, Fasilitas Pasar Bambu Kuning Kurang Memadai
Mereka berharap adanya kesempatan untuk bisa kembali berdagang di Jalan Bukit Tinggi.
Pedagang meminta lapak mereka untuk dilakukan renovasi dariapda dipindahkan ke lantai 2 dan 3 Pasar Bambu Kuning.
"Lebih baik jualan tidak nyaman, tapi keuangan aman, dibanding jualan tapi berantakan," kata koordinator PKL Bambu Kuning, Hikmi Bintang.
"Kami tidak mengharapkan santunan, kami harap Pemerintah Kota Bandarlampung bisa memberikan kebijakan yang menaikkan harkat martabat kami," lanjutnya.
"Kami butuh makanan, bukan pembangunan bangunan baru yang tidak tahu apa tujuannya," kata seorang mahasiswa yang mendampingi para PKL.
Berdasarkan pantauan harianmomentum.com, situasi dan kondisi berlangsung unjuk rasa berlangsung kondusif dan tidak ada kericuhan.
Penolakan serupa, sebelumnya juga disampaikan para pedagang yang berjualan di Jalan Imam Bonjol, Bandarlampung. Mereka menolak direlokasi ke lantai 2 dan 3 Pasar Bambu Kuning karena dinilai fasilitasnya tak memadai untuk berusaha. Apalagi pada 2018 mereka sudah pernah berusaha di tempat itu namun rugi. (*)
Laporan: Glenn KS
Editor: M Furqon. Foto oleh: Glenn KS.
Editor: Harian Momentum