MOMENTUM, Bandarlampung--Dosen Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menjadi pembicara dan memberikan pelatihan pengembangan desa wisata edukasi internet marketing dengan Bommunity Based Tourism, di Balai Desa Caringinasri, Kabupaten Pesawaran.
Dosen itu antara lain: Ketua Program Studi (Kaprodi) Bisnis Digital yang juga dosen kewirausahaan dan pemasaran kepariwisataan M Ariza Eka Y dan Kaprodi Pasca-sarjana Magister Teknik Informatika Sutedi serta dosen Jurusan Manejemen Susanti.
Kaprodi Bisnis Digital M Ariza Eka Y mengatakan, kegiatan yang berlangsung pada Kamis (16-12-2021) hingga Minggu (19-12) itu, merupakan program pembelajaran kolaboratif yang berorientasi penelitian dan pengabdian masyarakat tahun 2021.
"Sedangkan, jumah peserta yang hadir sebanyak 25 orang yang terdiri dari, pemuda dan pemudi Desa Ceringinasri dan Desa Gunungrejo serta Desa Harapanjaya," kata Ariza saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (22-12).
Dia menerangkan, kegiatan yang dibuka Kepala Seksi Pemerintahan Desa Ceringinasri Gino Sadjat itu, didanai melalui program penelitian kebijakan belajar kampus merdeka.
"Serta, pengabdian masyarakat berbasis hasil penelitian dan purwarupa PTS Ditjen Diktiristek, tahun anggaran (TA) 2021," terangnya.
Menurut dia, selain dosen IIB Darmajaya, kegiatan itu juga menghadirkan para pembicara lainnya, seperti Assesor Bidang Pemandu dan Trul Konsultan Aliya Taurusiana serta Hidayatulloh.
"Selain saya sendiri, kami juga menghadirkan pembicara lainnya pada kegiatan ini," ujarnya.
Sementara, Aliya Taurusiana menambahkan desa wisata merupakan wilayah administratif yang memiliki potensi dan keunikan serta daya tarik wisata yang khas.
"Seperti dapat merasakan pengalaman, keunikan, kehidupan dan tradisi masyarakat di perdesaan dengan segala potensinya," kata Aliya yang juga berprofesi sebagai aparatur sipil negara (ASN) Dinas Pariwisata Provinsi Lampung tersebut.
Dia menjelaskan, desa wisata hadir karena memiliki potensi yang dapat dan layak dijual oleh masyarakat setempat, kepada para wisatawan.
"Sebab, sektor kepariwisataan dapat tumbuh menjadi sektor unggulan dengan pertumbuhan yang cepat. Sehingga menjadi lokomotif bagi pendapatan negara dan pembangunan infrastruktur serta penyerapan tenaga kerja," jelasnya.
Karena itu, dia berharap selama wisatawan berada di desa wisata, dapat merasakan adanya perubahan kehidupan.
"Berupa penyambutan dan pelayanan dari masyarakat setempat dan bisa melihat potensi desa yang dikunjunginya," harapnya.
Meski demikian, dia meminta syarat untuk menjadi desa wisata adalah lingkungan alam pedesaan yang alami, penduduknya masih memiliki tradisi dan budaya yang relatif asli.
"Kemudian, penerimaan penduduk desa terhadap kehadiran wisatawan dan pengembangan pariwisata, komitmen masyarakat yang kuat dan memiliki organisasi pengelolaan desa wisata," pintanya. (rls)
Editor: Vino Anggi Wijaya
Editor: Harian Momentum