MOMENTUM, Bandarlampung--Mahasiswa Universitas Bandar Lampung (UBL) Jurusan Teknik Sipil menggelar Inagurasi di Pavilion Arsitek, Jalan Balai Desa Nomor 53, Sukajawa, Bandarlampung, Minggu (20-3-2022)

Inagurasi bertemakan “NERA” (New Engineering Regeneration Adaptation). Tema tersebut memiliki arti Generasi Baru di teknik yang berusaha untuk beradaptasi satu sama lain dan juga beradaptasi di lingkungan Teknik Sipil UBL.

Ketua Pelaksana Acara, Dwi Prayoga mengatakan inagurasi merupakan ungkapan rasa syukur dan ucapan terima kasih dari mahasiswa Teknik Sipil Angkatan 2020 yang telah masuk dalam keluarga Teknik Sipil UBL. 

“Inagurasi merupakan salah satu cara untuk melatih soft skill dari para mahasiswa Teknik Sipil Angkatan 2020,” kata Dwi, Minggu (20-3). 

Dwi berharap dengan diadakannya acara ini para mahasiswa Teknik Sipil UBL dapat melatih kreativitas.

“Kami sebagai mahasiswa Fakultas Teknik Sipil Angkatan 2020 ingin mengadakan kegiatan Inagurasi sebagai salah satu kegiatan yang bertujuan untuk membentuk mahasiswa yang aktif,  dan tidak apatis,” ujarnya.

Kegiatan Inagurasi Teknik Sipil 2020 menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pengunjung yang datang dicek suhu tubuhnya, tersedia tempat mencuci tangan dengan air mengalir, memakai masker dan menjaga jarak.

Dia mengungkapkan inagurasi memiliki konsep “Rumah kita Bersama” oleh karena itu dia memilih tempat menggelarnya acara Inagurasi ini di Pavilion Arsitek Lampung. 

“Karena tempat ini terinspirasi dari bagunan rumah khas masyarakat Lampung,” ungkapnya.

Mahdor atau yang akrab disapa "Adong" selaku owner menghadirkan bangunan pertemuan/ aula yang konsep ruang terbuka di tengah Kota Bandarlampung.

Berdiri di atas tanah seluas 800 meter, bangunan yang terinspirasi dari rumah adat masyarakat Lampung (Nuwo Sesat) ini memiliki daya tampung 100 orang. Pavilion Arsitek juga menyediakan fasilitas free wifi, proyektor dan juga sound system yang akan menambah meriahnya acara.

Pada saat memasuki gerbang, kita akan disuguhkan pemandangan bangunan utama yang khas dengan ornamen yang unik.

Paduan unsur klasik dan modern dengan sentuhan arsitektur bangunan yang didominasi berbagai jenis ukiran kayu berkualitas yang dibalut dengan berbagai jenis batu alam, menambah kesan klasiknya bangunan ini.

Sebelum memasuki bangunan utama, dibagian depan kita dapat melihat taman bunga dan kolam alami yang terdapat sumber mata air langsung yang tidak pernah kering, terdapat juga koleksi berbagai tanaman pohon bonsai yang menambah kesejukan suasana.

Di bangunan utama, terdapat meja panjang berbahan pohon kayu bulat lengkap dengan kursinya, Mushola yang atapnya berbentuk segitiga untuk pengunjung melaksanakan ibadah, halaman parkir yang luas dan juga toilet.

Pada salah satu sisi pagar terdapat lukisan "Mural" yang menceritakan sejarah berbagai daerah di Lampung "Tempoe Doeloe" yang menambah nuansa klasik bangunan itu. (**)