MOMENTUM, Bandarlampung--Universitas Bandar Lampung (UBL) melaksanakan bimbingan teknik (bimtek) program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Kegiatan yang digelar pada Senin (4-5-2022), tersebut untuk memastikan pelaksanaan MBKM di lingkungan UBL tersebut dilaksanakan dengan kualitas yang terbaik. Dengan proses penjaminan mutu yang terstandar dan membekali mahasiswa tentang dokumen-dokumen administrasi yang harus disiapkan oleh mahasiswa supaya kegiatan itu benar-benar bermutu.

Direktur MBKM, Yanuar Dwi Prastyo, mengungkapkan saat ini UBL fokus pada dua hal, yang pertama adalah bagaimana menyusun dokumen Kesepakatan Perolehan Kredit Pembelajaran(KPKP). Dokumen KPKP itu merupakan dokumen perencanaan kegiatan mahasiswa dan perencanaan pengakuan kreditnya setelah mahasiswa selesai MBKM.

"Dokumen KPKP ini merupakan hasil inovasi Universitas Bandar Lampung dan insya Allah sekarang menjadi percontohan di level nasional Bagaimana merencanakan program MBKM setelah mahasiswa melaksanakan, Bagaimana rekognisi Satuan Kredit Semester pembelajarannya” kata Yanuar, dalam rilisnya.

Dia mengatakan mahasiswa juga harus mengisisi logbook kegiatan mahasiswa ketika mahasiswa berada di kampus setiap minggunya saat mereka mengikuti perkuliahan dan dibimbing oleh dosen langsung.

"Sedangkan ketika ikutan MBKM mereka keluar dari program studi bahkan keluar dari UBL tanpa ada supervisi yang secara langsung melekat di mahasiswa. Oleh karena itu, untuk menjamin bahwa mahasiswanya melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana yang ada di dokumen KPKP, setiap minggunya mahasiswa harus mengisi logbook kegiatan," ujar Yanuar.

Dia menyebutkan ada tiga pertanyaan yang harus diisi oleh mahasiswa dalam logbook tersebut, yaitu Apa rencana kegiatan mingguan? Selanjutnya, apa kegiatan yang sudah dilaksanakan minggu dan apa kaitannya dengan mata kuliah? Kemudian apa pengetahuan dan kompetensi yang sudah didapatkan dari kegiatannya mengikuti Merdeka belajar kampus Merdeka?

Kegiatan MBKM adalah kegiatan yang sudah diluncurkan pada tahun 2020 kemarin. Dan kegiatan tersebut memiliki berbagai manfaat yang bakal didapatkan oleh mahasiswa. Salah satunya adalah memberikan mahasiswa kebebasan untuk belajar di dalam prodinya atau belajar di luar Prodi dengan mengikuti kegiatan MBKM.

Mahasiswa juga bisa belajar di lingkungan dunia nyata tempat kerjanya terutama teman-teman mahasiswa yang melakukan kegiatan magang maka ketika menjadi mahasiswa dia akan merasakan kehidupan setelah nanti lulus dari program sarjana apa yang akan dia didapatkan.

Kemudian mahasiswa akan mendapatkan pengalaman langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh bimbingan langsung dari praktisi yang ada di lapangan dan juga mereka mendapatkan relasi dan tentunya ini akan membuka kesempatan kerja bagi mereka.

"Karena tidak sedikit mahasiswa yang ikut magang ketika cocok dengan perusahaannya mereka langsung direkrut oleh perusahaan untuk menjadi pegawai tetap atau staf tetap di perusahaan tersebut," ucap Yanuar.

Dia berharap dengan adanya Bimtek ini, mahasiswa diminta harus memiliki perencanaan yang jelas sebelum keluar. Dan Mahasiswa harus memiliki jaminan bahwa setelah nanti selesai MBKM pulang ke kampus mata kuliah apa yang akan dikonversi.

"Sehingga nanti setelah selesai dari kegiatan MBKM tersebut, mereka benar-benar mendapatkan pengetahuan dan kompetensi yang diharapkan. Jadi harapannya mahasiswa menjadi mahasiswa yang merdeka tetapi bertanggung jawab terhadap kemerdekaannya," tuturnya. (*)