MOMENTUM, Bandarlampung--Aliansi Lampung Memanggil (ALM) akan kembali turun ke jalan jika tuntutan mereka pada demo sebelumnya tidak ditanggapi.
Pekan lalu, Rabu (13-4-2022), ratusan mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam ALM, berunjukrasa di depan Kantor Gubernur Lampung.
Para demonstran menyampaikan tujuh tuntutan. Yaitu, tolak kenaikan harga BBM, Indonesia krisis energi, menjamin stabilitas harga kebutuhan pokok, wujudkan reforma agraria sejati, cabut UU Cipta Kerja.
Kemudian, mempermudah Akses Kesehatan Untuk Seluruh Rakyat Indonesia, wujudkan pendidikan gratis ilmiah dan demokratis, sahkan RUU TP-KS dan hentikan kriminalisasi dan represifitas terhadap gerakan rakyat .
Dalam aksi itu, Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi dan Ketua DPRD Lampung, Mingrum Gumay telah menandatangani nota kesepakatan yang menyatakan menerima dan akan segera merealisasikan tuntutan Aliansi Lampung Memanggil.
Namun, ALM menilai Pemerintah Provinsi telah mengabaikan ultimatum 3x24jam yang telah diberikan oleh para mahasiswa, sehingga ALM akan kembali menggelar aksi pada Kamis, (21-4-2022) mendatang.
Salah satu mahasiswa yang tergabung dalam ALM, Tommy Pasha mengungkapkan akan kembali menggelar aksi karena tidak adanya perubahan kebijakan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
"Malah ada isu pertalite, token listrik dan gas akan naik juga. Oleh karena itu semua elemen nantinya akan tetap berjuang untuk kesejahteraan rakyat, khususnya rakyat miskin," kata Tommy kepada harianmomentum.com, Senin (18-4-2022).
Tommy mengatakan bahwa dia tidak lagi menjadi koordinator lapangan (korlap) pada aksi di hari Kamis (21-4) mendatang.
"Bukan saya lagi nanti korlapnya, karena ada perubahan struktural aksi kedepannya," tuturnya. (*)
Editor: Muhammad Furqon