MOMENTUM, Bandarlampung--Tim gabungan Bea Cukai Bandarlampung bersama Kanwil DJBC Sumatera bagian barat (Sumbagbar) mengamankan barang ilegal dengan potensi kerugian negara senilai Rp11 miliar. Pengungkapan dilaksanakan selama periode 5-8 Juli 2022.
"Pengungkapan itu saat tim gabungan menggelar sinergitas operasi pengawasan barang kena cukai ilegal," ujar Kepala Bea Cukai Bandarlampung, Esti Wiyandari, Selasa (12-7-2022).
Dia mengatakan, dalam kegiatan tersebut pihaknya berhasil mengamankan barang bukti 11.387 liter MMEA (minuman beralkohol) ilegal dan 2,8 juta batang rokok ilegal dengan tiga kali penindakan.
"Ini menjadi bukti keseriusan kami bersama aparat penegak hukum lainnya, untuk memberantas peredaran barang ilegal yang mampu merugikan negara," ujar Esti.
Esti menuturkan, sebelumnya pihaknya memperoleh informasi dari intelijen bahwa ada dugaan pengangkutan barang ilegal minuman alkohol di wilayah Lampung.
Kemudian, petugas langsung terjun dan mengawasi beberapa titik yang akan dilalui oleh kendaraan yang telah diidentifikasi dan akhirnya didapati 6 truk mengangkut alkohol ilegal diduga tidak dilekati pita cukai sebanyak 11.387 liter pada Selasa (5-7) lalu.
"Pengungkapan itu terjadi di 4 lokasi berbeda wilayah hukum Provinsi Lampung," tuturnya.
Sedangkan, rokok ilegal yang diamankan berasal dari Pulau Jawa hendak diantar ke Pulau Sumatera. Saat itu, tim gabungan mendapati sebuah truk mengangkut 1,5 juta batang rokok ilegal di Rest Area Tol Trans Sumatera KM.87 pada Rabu (6-7).
Kemudian dua hari kemudian, lanjut Esti, tim kembali mendapati sebuah truk lain mengangkut sebanyak 1,3 juta batang rokok ilegal di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.
"Seluruh pelaku dan barang bukti sudah langsung kami bawa ke kantor Bea Cukai untuk dilakukan penelitian dan penyelidikan lebih lanjut," ungkapnya.
Esti menambahkan, sinergitas operasi pengawasan barang kena cukai ilegal tersebut merupakan komitmen Bea Cukai untuk mewujudkan penegakkan hukum.
"Upaya kami dalam mengamankan penerimaan negara demi Indonesa Tangguh, Indonesia Tumbuh," pungkasnya.(**)
Editor: Agus Setyawan