MOMENTUM, Gunungsugih -- Ambrolnya talud penahan jembatan Way Billu Kampung Buyutilir, Kecamatan Gunungsugih, Lampung Tengah (Lamteng) mendapat sorotan DPRD Lamteng.
Anggota Komisi III DPRD Lamteng turun ke lokasi melihat talud penahan jembatan Way Billu yang ambrol, Rabu (26/10/2022).
Saat meninjau lokasi, anggota Komisi III DPRD Lamteng menilai pekerjaan proyek pembangunan jembatan Way Billu terkesan asal jadi.
Baca Juga: Baru Satu Minggu Dibuka, Dinding Tanggul Jembatan Way Billu Ambrol
"Sebagai putra asli Buyutilir, saya kecewa dan jauh dari harapan masyarakat dengan pembangunan jembatan ini," kata Rasid Effendi salah satu anggota Komisi III DPRD Lamteng dari daerah pemilihan (dapil) I.
Rasid menjelaskan, timbunan tanah tidak sesuai dengan standar pemadatannya dan semen juga tidak sesuai dengan adukannya.
"Adukan semennya terlalu rendah kadar semennya. Sehingga jalan yang dilalui kendaraan bermuatan berat menyebabkan tanggul penahan disisi kanan maupun kiri rusak," jelasnya.
Rasid menambahkan bahwa jembatan Way Billu rusak tahun lalu akibat diterjang air sungai. Tahun ini dibangun kembali menggunakan anggran APBD Provinsi Lampung senilai Rp5 miliar.
"Jembatan ini sangat dibutuhkan masyarakat. Selain menghubungkan antar kecamatan juga jembatan penghubung dengan Kabupaten Lampung Timur. Jadi sangat penting jembatan ini," tegasnya.
Rasid berharap kepada seluruh aparat penegak hukum dapat menindak lanjuti kejadian ini. Agar kedepan tidak ada pihak rekanan yang mencari keuntungan dan tidak mementingkan kualitas pekerjaan.
Turut dalam peninjauan itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Lamteng Deni Satria Negara dan anggota Komisi III DPRD Lamteng Indra Jaya.
Untuk diketahui, pembangunan proyek jembatan Way Billu menghabiskan anggaran APBD Provinsi Lampung Rp5 miliar. Baru satu dibuka, talud penahan jembatan ambrol. (*)
Editor: Muhammad Furqon