MOMENTUM, Seputihraman--Pemerintah Kabupaten akan menjadikan atraksi pawai ogoh-ogoh sebagai agenda resmi tahunan. Pemkab akan menanggung sepenuhnya anggaran pelaksanaan even promosi wisata budaya tersebut.
Demikian disampaikan Bupati Lamteng Musa Ahmad saat membuka pawai ogoh-ogoh yang diselenggarakan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) setempat di Lapangan Merdeka Kecamatan Seputihraman, Minggu (12-3-2023)."
"Kedepan pawai ogoh-ogoh akan menjadi agenda tahunan Kabupaten Lampung Tengah. Anggaran sepenuhnya akan dibiayai oleh pemkab," kata Musa Ahmad.
Dia berharap, dengan menjadi agenda resmi yang diselenggarakan setiap tahun, pawai ogoh-ogoh akan menjadi salah satu daya tarik wisata di kabupaten setempat. Sekaligus lebih mengefektikan upaya pelesatarian budaya.
Ketua PHDI Lamteng Trisna Wijaya menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Bupati Lamteng Musa Ahmad serta para donatur yang telah pelaksanaan pawai ogoh-ogoh.
"Kami ucapkan terimakasih kepada Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad yang telah mendukung terselenggaranya acara pawai ogoh-ogoh ini. Semoga ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk melestarikan kebudayaan daerah dalam mewujudkan visi Lampung Teng yang berjaya," katanya.
Sebelumnya, Ketua Panitia kegiatan tersebut I Putu Susandi mengatakan, pawai itu diikuti 30 ogoh-ogoh: 25 ogoh-ogoh dewasa dan lima anak-anak.
Dia menerangkan, pawai ogoh-ogoh adalah tradisi masyarakat suku Bali dengan mengarak patung raksasa yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Arak-arakan itu digelar untuk menyambut Hari Raya Nyepi.
Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala merupakan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala). Dalam perwujudan ogoh-ogoh, Bhuta Kala digambarkan sebagai sosok yang besar, menakutkan, berwujud raksasa.
Ogoh-ogoh juga sering digambarkan seperti wujud makhluk-makhluk yang hidup di Mayapada, Syurga dan Naraka, seperti: naga, gajah, dan widyadari. Bahkan, ogoh-ogoh ada yang dibuat menyerupai orang-orang terkenal. (**)
Editor: Munizar