Tahun Ini, Produksi Padi Diprediksi Turun

img
Penandatanganan kesepakatan target swasembada tahun 2025

MOMENTUM, Bandarlampung--Produksi padi di Lampung pada tahun 2024 diprediksi turun dibandingkan tahun lalu.

Pada tahun 2024, produksi padi diperkirakan hanya mencapai 51,37 kuintal perhektare. Sedangkan tahun 2023 mencapai 52,03 kuintal perhektare.

Begitu disampaikan Pj Sekretaris Provinsi (Sekprov) Lampung Fredy saat Rapat Koordinasi (rakor) Swasembada Pangan di Balai Keratun, Rabu (18-12-2024).

Fredy menjelaskan, dalam kurun waktu empat tahun terakhir, produktivitas padi di Lampung menunjukkan tren yang meningkat.

Untuk produksi padi pada tahun 2021 hanya 50,77 kuintal perhektare. Tahun 2022 naik menjadi 51,87 kuintal perhektare dan 52,03 kuintal perhektare pada tahun 2023.

"Namun, produktivitas tahun ini diperkirakan turun dari menjadi 51,37 kuintal perhektare karena dampak kekeringan," kata Fredy.

Dia mengungkapkan, perkiraan produksi gabah kering giling (GKG) tahun 2024 mencapai 2.731.226 ton. 

"Jumlah ini turun 26.672 ton dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 2.757.898 ton," ujarnya.

Menurut dia, pembangunan sektor pertanian khususnya peningkatan produksi padi selalu dihadapkan dengan beberapa tantangan.

"Antara lain perubahan iklim, kondisi perekonomian global, gejolak harga pangan, bencana alam, peningkatan jumlah penduduk, aspek distribusi dan alih fungsi lahan," jelasnya.

Meski demikian, luas tanam di Lampung pada tahun 2025 ditargetkan mencapai 1.034.205 hektare. 

Terdiri dari pertanaman reguler seluas 849.384 hektare serta 184.821 hektare berasal dari optimalisasi lahan dan cetak sawah seluas.

"Target tersebut meningkat tajam dari target sebelumnya yang 623.899 hektare atau 136,14 persen," sebutnya.

Karena itu, untuk mendukung target tersebut perlu dilakukan beberapa hal. Diantaranya melalui penyediaan air sepanjang tahun.

"Untuk itu perlu penyediaan air yang cukup, perbaikan irigasi baik jaringan, bendungan, pintu-pintu air, pompa air, irigasi perpompaan, sumur tadah dalam, embung dan lain-lain," terangnya.

Selanjutnya, penyediaan pupuk yang mencukupi untuk luasan tersebut, penyediaan benih, alat dan mesin pertanian baik pra panen (traktor) maupun pasca panen combine harvester serta pengering dan penggilingan padi serta pembinaan/pengawalan pendampingan di lapangan.

Fredy berharap rakor itu dapat menciptakan gagasan-gagasan aktif dalam mendukung swasembada pangan di Indonesia khususnya di Provinsi Lampung.

"Untuk itu diperlukan koordinasi dan sinergisitas semua stakeholder agar tercapai apa yang dicita-citakan yaitu Swasembada Pangan," tegasnya.

Terlebih, swasembada pangan merupakan salah satu program asta cita dari Presiden Prabowo Subianto. 

Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (KPTPH) Provinsi Lampung Bani Ispriyanto, mengimbau seluruh pejabat kabupaten/kota untuk segera memenuhi permintaan data kondisi lapangan yang diperlukan Kementerian Pertanian RI.

Menurut dia, pemenuhan permintaan data itu guna mendukung perbaikan program.

Sebagai bentuk komitmen, dalam rakor tersebut, seluruh perwakilan kabupaten/kota di Lampung menandatangani kesepakatan target swasembada pangan 2025. (**)









Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos