PTPN IV Regional VII Perkuat Kompetensi Karyawan

img
PTPN IV Regional VII menyelenggarakan in house training TU, TBM dan pembibitan. Foto. Nurjanah.

MOMENTUM, Bandarlampung – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Regional VII menyelenggarakan in house training TU, TBM dan pembibitan dengan menghadirkan narasumber dari PTPN IV Regional I (Medan). Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan implementasi standar operasional prosedur (SOP) serta instruksi kerja (IK) dalam kegiatan pembibitan dan pengelolaan tanaman.

Acara yang berlangsung di Kantor Regional VII ini dihadiri oleh berbagai pihak yang terlibat dalam manajemen dan operasional perkebunan. Kehadiran narasumber dari PTPN IV Regional I diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam terkait tata kelola pembibitan, Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), serta pemeliharaan tanaman untuk mencapai produktivitas optimal. Para peserta pelatihan terdiri dari para manajer kebun, asisten lapangan, dan tenaga teknis yang bertanggung jawab atas kegiatan Tanam Ulang (TU), Tanaman Kepala Sawit Belum Menghasilkan (TBM/Kelapa Sawit muda), dan Pembibitan di berbagai wilayah kerja PTPN IV.

Dalam sambutannya, Iswan SP, selaku Askep Kebun Aek Nabara Utara dari PTPN IV Regional I Medan, menyampaikan harapannya bahwa pelatihan ini dapat menjadi ajang berbagi ilmu dan pengalaman antar sesama insan PTPN yang bergerak di sektor kelapa sawit. Menurutnya, keberhasilan dalam pengelolaan perkebunan sangat bergantung pada bagaimana setiap individu mampu menerapkan teknik terbaik yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Ia juga menekankan pentingnya inovasi dalam tata kelola pembibitan guna menghadapi tantangan yang terus berkembang di industri perkebunan.

Sementara itu, Oshutri Anwar, SEVP Business Support PTPN IV Regional VII, menekankan pentingnya pemahaman SOP dan IK sebagai pedoman dalam pelaksanaan TU, TBM, dan pembibitan. Ia berharap agar para peserta dapat mengimplementasikan hasil pelatihan dengan baik, karena pada tahun 2028 akan menjadi masa emas bagi tanaman yang saat ini tengah dikelola. “Jika SOP dan IK diterapkan dengan benar, maka hasilnya adalah kebun yang berkualitas, dan insan planters dapat bangga terhadap apa yang telah mereka tanam dan rawat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Oshutri menambahkan bahwa selain memahami teori, implementasi di lapangan menjadi faktor utama yang menentukan keberhasilan perkebunan. Oleh karena itu, ia mendorong peserta untuk tidak hanya memahami materi yang diberikan, tetapi juga menerapkannya dalam kegiatan operasional sehari-hari. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan terjadi peningkatan signifikan dalam efisiensi dan produktivitas kebun-kebun PTPN IV.

Denny Ramadhan, Region Head PTPN IV Regional VII, turut memberikan pandangannya mengenai pentingnya pembibitan sebagai langkah awal dalam mendapatkan hasil panen yang berkualitas. Ia menegaskan bahwa pembibitan yang baik akan menghasilkan tanaman yang baik dan produktif. Dalam kesempatan ini, ia juga menyinggung pertemuan Holding Perkebunan pada 7 Februari 2025 yang membahas mengenai One PTPN One Culture. “Saat ini, PTPN adalah satu kesatuan dengan semangat Tumbuh, Juara, Bangun Negeri. Diharapkan kolaborasi dan sinergi antara Holding, baik itu Supporting Co, PT SGN, dan PalmCo dapat semakin diperkuat,” jelasnya.

Selain itu, Denny juga mengapresiasi kinerja PTPN IV Regional I yang berhasil menjadi yang terbaik di seluruh PTPN IV tahun ini. Hal inilah yang melatarbelakangi undangan kepada narasumber dari Regional I, dengan harapan Regional VII dapat mengikuti langkah-langkah sukses mereka dan menjadi yang terbaik juga. Ia juga menegaskan bahwa sumber daya manusia (SDM) adalah aspek kritikal dalam keberhasilan suatu perusahaan. “SDM yang unggul adalah aset terbesar bagi perusahaan. Oleh karena itu, pelatihan seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kompetensi insan PTPN,” tambahnya. Ia juga menyampaikan bahwa strategi pengelolaan SDM yang efektif akan membantu perusahaan menghadapi tantangan industri perkebunan di masa mendatang.

Adapun narasumber dari PTPN IV Regional I yang hadir dalam pelatihan ini adalah Iswan SP (Askep Kebun Aek Nabara Utara), Muhammad Imron SP (Asisten Proteksi Tanaman), dan Ismail Marzuki S.Agr. Mereka membagikan pengalaman dan wawasan mendalam mengenai tata kelola TU, TBM, serta pembibitan yang efektif dan berkelanjutan. Narasumber juga memaparkan beberapa tantangan yang dihadapi dalam proses pembibitan serta solusi strategis untuk meningkatkan kualitas bibit dan efektivitas pemeliharaan tanaman.

Pelatihan ini berlangsung dalam suasana yang interaktif, dengan sesi tanya jawab yang memungkinkan para peserta untuk menggali lebih dalam terkait permasalahan teknis di lapangan. Diskusi yang berlangsung mencakup berbagai aspek mulai dari pemilihan bibit unggul, teknik pemupukan yang efektif, hingga langkah-langkah mitigasi terhadap hama dan penyakit yang dapat mengancam produktivitas tanaman. Para peserta juga diberikan kesempatan untuk melakukan simulasi praktik pembibitan guna lebih memahami secara langsung penerapan teori yang telah disampaikan.

Selain sesi teori dan diskusi, pelatihan ini juga mencakup kunjungan lapangan ke kebun Rejosari PTPN IV Regional VII. Dalam kunjungan ini, peserta dapat melihat secara langsung penerapan metode pembibitan yang telah terstandarisasi serta berdiskusi langsung dengan para tenaga ahli di lapangan. Hal ini diharapkan dapat memberikan gambaran nyata mengenai praktik terbaik yang dapat diterapkan di masing-masing unit kerja mereka.

Dengan diadakannya In House Training ini, diharapkan para peserta dapat menerapkan ilmu yang didapat guna mendukung peningkatan produktivitas dan efisiensi di masing-masing kebun, serta membawa PTPN IV menuju masa depan yang lebih gemilang. Kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya untuk memastikan keberlanjutan dan daya saing perusahaan di industri perkebunan sawit yang semakin kompetitif. Diharapkan, hasil dari pelatihan ini akan terlihat dalam beberapa tahun ke depan dengan peningkatan hasil produksi serta efisiensi pengelolaan kebun yang lebih baik.

Keberlanjutan pelatihan semacam ini juga diharapkan dapat terus dilakukan, baik di tingkat regional maupun nasional, guna menciptakan insan planters yang semakin kompeten dan siap menghadapi tantangan industri perkebunan yang terus berkembang.*)






Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos