Polisi yang Mencintai Rakyat

img
Muhammad Furqon - Dewan Redaksi Harian Momentum.

POLISI ini memang benar-benar luar biasa. Kehebatannya, boleh jadi, belum pernah tercatat dalam sejarah mana pun sejak peradaban manusia dimulai. Jika ada ensiklopedia tentang keajaiban dunia versi politik dan kekuasaan, barangkali polisi Konoha layak mendapat satu bab khusus.

Secara teori, polisi adalah pengayom masyarakat, penjaga ketertiban, dan penjamin keamanan publik. Namun, di negara Konoha, teori itu hanyalah hiasan buku teks. Dalam praktiknya, peran polisi menjelma jauh melampaui bayangan paling liar sekalipun. Polisi bukan sekadar aparat penegak hukum. Ia adalah poros kekuasaan.

Di Konoha, polisi berfungsi layaknya "the big boss" partai politik. Secara formal mereka tetap berseragam aparat negara. Tetapi dalam dunia politik, polisi adalah pengendali utama. Mereka yang menentukan siapa boleh berkuasa, dari tingkat daerah hingga puncak tertinggi negara. Partai politik? Lebih mirip perpanjangan tangan polisi dalam etalase demokrasi.

Baca Juga: Ardito Lagi Sial

Polisi tak hanya menentukan siapa yang akan menjadi presiden, gubernur, atau penguasa daerah. Polisi pula yang memperjuangkan kemenangan dalam kontestasi. Bahkan, polisi juga yang menjaga sang penguasa. Jangan sekali-kali mencoba mengusik dan berisik. Jika nekat, maka akan dengan cepat, aparat memaksa Anda pindah tidur ke lantai semen.

Dengan jaminan kenyamanan semacam itu, para penguasa Konoha hidup tanpa beban. Mereka bisa dengan sesuka hati menikmati mewahnya kekuasaan bersama anak, istri, mantu, paman, kerabat, dan para pemujanya.

Soal polisi, misalnya, membuat aturan baru, menabrak hukum yang lebih tinggi, menginjak nilai kemanusiaan, atau melampaui batas demokrasi. Semua akan diterima dengan suka cita. Karena, apa yang dilakukan polisi dipercaya, sebagai bagian dari upaya menjaga citra diri dan kekuasaannya agar tetap baik dan aman.

Polisi di Konoha juga dikenal sebagai aparatur super multitalenta. Ada ungkapan populer: polisi ada di mana-mana, selalu hadir di tengah masyarakat. Ungkapan ini bukan kiasan. Di negeri Konoha, hampir seluruh lembaga negara strategis, berada dalam genggaman polisi.

Warga Konoha bersyukur. Apa pun yang dilakukan polisi selalu dipercaya mengandung kebaikan. Segala kebijakan, betapapun ganjilnya, merupakan langkah strategis demi kebahagiaan rakyat, bangsa, dan negara. 

Keberadaan polisi juga dirasakan langsung oleh masyarakat. Rakyat selalu berdoa agar tidak bertemu polisi di jalan raya, di pintu jalan tol, atau patroli keliling pelosok kampung pada malam hari. 

Harapan itu bukan karena benci. Tetapi merupakan wujud cinta dan sayang mereka pada polisi. Bayangkan, aparat yang digaji dari pajak rakyat harus berdiri berjam-jam di bawah terik matahari atau diguyur hujan. Kalau sampai sakit, siapa yang menanggung nasib keluarganya? Kan, kasihan.

Karena itu, rakyat Konoha akan tersenyum lega ketika berkendara tanpa bertemu polisi. Sebuah kebahagiaan kecil, lahir dari kepedulian yang tulus.

Begitulah polisi di negara Konoha. Luar biasa, maha hadir, maha kuasa, dan—tentu saja—selalu demi kebaikan bersama. Polisi yang mencintai dan selalu dicintai warga Konoha. (**)

Tabik.






Editor: Harian Momentum





Berita Terkait

Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos