Sari Ringgung Manfaatkan CSR Bangun Lingkungan

img
Pengunjung asal Jakarta saat berwisata di Pantai Sari Ringgung Lampung. Foto:Agung Chandra W

Harianmomentum.com--Pantai Sari Ringgung yang terletak di Desa Sidodadi, Kecamatan Telukpandan, Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung turut berpartisipasi aktif dalam program Corporate Social Responsibility (CSR).

 

CSR adalah bentuk kepedulian yang dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab di bidang sosial maupun lingkungan sekitarnya. Perusahaan melakukan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan atau taraf hidup masyarakat setempat dengan memaksimalkan pemanfaatan CSR bagi lingkungan sekitanya.

 

Terbukti, semenjak 2014 pantai tersebut dikelola oleh PT Pantai Sari Ringgung, kemajuan pembangunan objek pariwisata pantai berpasir putih itu terus maju. Bahkan, penduduk setempat merasakan langsung manfaat dari pembangunnya.

 

Direktur PT Sari Ringgung, Andi Surya Praja mengatakan, pihaknya sengaja membangun infrastruktur penunjang objek wisata pantai guna kenyamanan masayarakat yang hendak berlibur menikmati wisata pantai.

 

“Kita telah membangun akses jalan untuk masuk sejauh dua kilometer kelokasi pantai dengan dana kita sendiri. Bahkan, jalan tersebut sengaja kita beli dari penduduk,” kata pria yang akrab disapa Andi saat diwawancarai dipantai tersebut, Minggu (8/4/18).

 

Direktur muda ini menjelaskan, bahwa pihaknya membangun infrastruktur jalan itu, bukan semata-mata hanya untuk meraih keuntungan pribadi, melainkan juga untuk keuntungan masyarakat setempat.

 

“Jalan yang telah kita bangun ini boleh digunakan siapa saja, apalagi masyarakat setempat. Selain itu kita juga memberikan bantuan insfrastruktur penerangan atau listrik sejauh lima kilometer yang kita biayai sendiri, itu juga untuk masyarakat sebagai bukti kami berpartisipasi dalam CSR,” jelasnya.

 

Pihaknya mendata, ada sebanyak 145 kepala keluarga yang menggantungkan hidupnya di pantai tersebut.

 

“Warga yang menyewakan ban ada 20 orang, yang menyewakan kano 15 orang, pemilik prahu ada 60 orang dan pedagang disini ada 50 orang,” jelasnya.

 

Semua warga yang mengais rezeki dengan adanya pantai Sari Ringgung, tidak dipungut biaya oleh pihak perusahaan. Mereka hanya diwajibkan untuk sama-sama membantu mengelola pantai.

 

“Kita sudah komitmen untuk sama-sama memajukan pantai ini. Jadi mereka bantu kita membersihkan pantai dan sama-sama menjaga pantai ini,” terangnya.

 

Sedangkan, konsultan hukum PT Pantai Sari Ringgung, Supri menjelaskan bahwa PT yang mengelola pantai tersebut, selaras dengan peraturan yang diwajibkan oleh pemerintah. “Kita taat aturan, semua prosedur yang diwajibkan pemerintah kita ikuti. Pembangunan yang kita lakukan disini juga dalam rangka membantu Pemerintah Daerah dalam menunjang kegiatan pariwisata, bukan hanya untuk kepentingan PT Pantai Sari Ringgung, tetapi juga untuk Kepentingan masyarakat pada umumnya,” jelasnya.

 

Mantan Direktur WALHI Lampung ini juga menegaskan, bahwa segala pembangunan infrastruktur dipantai, selalu selaras dengan aturan terkait tata kelola lingkungan hidup.

 

“Kita anti dengan reklamasi (penambahan daratan pantai), artinya disini kita murni saja, paling hanya membuat talut agar tidak terjadi abrasi (pengikisan daratan oleh air). Karena reklamasikan tidak diperkenankan, bisa merusak biota laut,” terangnya.

 

Sedangkan, Ilham (54), salah satu warga setempat yang sudah bermukim diwilayah itu dari tahun 1995 mengaku sangat diuntungkan dengan adanya pengelolaan pantai tersebut. Pria yang kesehariannya berprofesi sebagai buruh di tambak udang ini, kini mendapat penghasilan tambahan dengan berjualan pakaian di areal Pantai Sari Ringgung.

 

“Saya bersyukur mas dengan adanya pengelolaan pantai ini. Tiap Sabtu-Minggu saya bisa meraup pendapatan Rp1 juta sampai Rp1,5 juta perharinya,” kata Ilham.

 

Hal senada dikatakan Nasroh (49), istri dari Ilham. Dia juga merasa sangat diuntungkan dengan pembangunan panti itu. Menurut dia, pembangunan infrastruktur jadi jauh meningkat dari sebelumnya.

 

“Selama pantai dibangun ini kita enak. Akses jalan dulu dengan sekarang jauh, dulu jalan setapak, sekarang sudah diaspal. listrik juga dulu tidak ada, baru inilah listrik masuk, itupun perusahaan PT Pantai Sari Ringgung yang membangunnya, bukan pemerintah setahu saya mah,” jelasnya.

 

Sementara, Sami Al-Akbar (24), salah seorang pengunjung pantai asal Riau mengaku merasakan kenikmatan berkunjung kepantai tersebut. Akses masuknyapun dirasa mudah olehnya.

 

“Ini pertamakalinya saya kesini. Saya dengan rombongan dari Jakarta. Disini sangat menarik, rapi dan bersih,” kata Akbar saat diwawancarai.

 

Pengunjung lain, Iman Santoso warga Jawa Tengah juga merasakan kenyamanan saat berkunjung kepantai Sari Ringgung. “Disini saya lihat pengelolannya bagus, bersih. Cuma kalau bisa ada kuliner haslautnya, seperti siput gitu,” jelasnya. (acw)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos