MOMENTUM, Pringsewu -- Masyarakat Pringsewu dikenal kreatif, terutama terkait dengan pariwisata. Terakhir, dengan munculnya wisata kuliner yang dikenalkan dengan nama Maliosewu alias Maioboro Pringsewu.
Kreativitas warga Pringsewu itu, bisa dilihat dari cara memanfaatkan lokasi yang secara umum mungkin tidak menarik bagi warga di daerah lain untuk dijadikan tempat wisata.
Maliosewu itu, misalnya. Memanfaatkan Trotoar ruas jalan menuju Kompleks Pemkab Pringsewu atau di kawasan Tugu Gajah.
Di lokasi yang masuk Pekon Bulukarto, Kecamatan Gadingrejo, diubah menjadi lokasi wisata. Ada 56 lapak pelaku usaha kecil yang menyajikan aneka ragam jenis makanan, minuman, hingga produk kerajinan.
Tempat wisata baru itu diresmikan Penjabat (Pj) Bupati Pringsewu, Adi Erlansyah, pada Sabtu 30 Desember 2023.
Menurut Adi Erlansyah, wisata kuliner Maliosewu merupakan rangkaian dari beberapa kegiatan pemerintah daerah dalam rangka mengakhiri tahun 2023 dan menyongsong tahun baru 2024.
"Beberapa waktu lalu kami menerima aspirasi dari masyarakat. Katanya dulu tempat ini sebetulnya sudah direncanakan sebagai tempat kuliner, tapi kondisi saat itu belum memungkinkan," ujarnya.
Menurutnya, fungsi trotoar tentunya merupakan fasilitas yang dikhususkan bagi pejalan kaki, termasuk penyandang disabilitas, sehingga trotoar yang dibangun tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas petunjuk untuk penyandang disabilitas.
"Kalau pada pagi hingga sore hari tentunya trotoar ini digunakan oleh masyarakat khususnya para pejalan kaki. Tetapi pada malam hari kurang dimanfaatkan, sehingga kami mengijinkan trotoar ini dipergunakan oleh para pelaku UMKM sebagai tempat usaha kuliner khusus pada malam hari,"ucap Adi Erlansyah.
Dia menambahkan, bahwa UMKM telah terbukti sebagai salah satu usaha yang dapat bertahan pada masa pandemi. Maka Adi mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengembangkan UMKM guna menopang sektor ekonomi Kabupaten Pringsewu.
Kadis Koperindag Kabupaten Pringsewu Malian Ayub menjelaskan tujuan dari adanya wisata kuliner Maliosewu adalah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Pada tahap awal ada 56 lapak pelaku UMKM, dan selanjutnya jika tempatnya sudah memungkinkan akan disesuaikan.
Sedang penamaan Maliosewu ini sendiri terinspirasi dari Malioboro Yogyakarta, yang dahulunya juga merupakan pusat kuliner di Yogyakarta. "Karena ini berada di Kabupaten Pringsewu, maka namanya disesuaikan menjadi Maliosewu," jelas Malian Ayub.
Pada agenda peresmian itu juga diserahkan secara simbolis bantuan dari Dekranasda Kabupaten Pringsewu bagi para pelaku IKM di Kabupaten Pringsewu, oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Pringsewu Nana Adi Erlansyah. (*)
Editor: Muhammad Furqon