Harianmomentum.com--PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) cabang Panjang, Bandar Lampung menginginkan pengoptimalan jalur transportasi laut dalam perdagangan internasional. Diawal tahun 2019 ini Pelindo II Cabang Panjang mulai menerapkan sistem Digital Port. 

General Manager Pelindo II Panjang, Drajat Sulistyo menjelaskan Lampung memiliki potensi sumber daya yang besar untuk diperdagangkan kepasar internasional. Namun, potensi yang tereksplor ke luar itu tidak melalui pelabuhan laut. Padahal jika dioptimalkan, maka pajak ekspor daerah akan melimpah.

"Pelindo tengah bertransformasi untuk beroperasional lebih cepat dan transparan," kata Drajat kepada wartawan di Hotel Emersia, Kamis (24/1/2019).

Menurutnya IPC Panjang dalam bertansformasi memiliki program strategis diantaranya, melakukan perbaikan infrastruktur  menghubungkan pelabuhan dengan jalur tol. Kedua, membangun curah caur yang terintegrasi  sehingga memacu imdustri bisa terkoneksi.

Cargo curah difokuakan dalam satu dermaga demgan kapasitas 3 juta ton. Dan melakukan penambahan dermaga untuk cargo multipurpose (pelebaran dermaga c).

Menurutnya, penerapan gigital port ini beru dilaksanakan pada pelayanan peti kemas. Sedangkan untuk terminal curah dan curah kering baru akan dilaksanakan pada akhir Desember 2019.

“Dengan digital port kita bisa memantau perkembangan ekspor di Lampung. Insya Allah akhir 2019 sudah fully digital. Jadi kalau sebelumnya perusahaan mau mendapat layanan harus ke kantor kami, tapi nanti bisa secara online,” ujar Drajat.

Dia menegaskan, dampak positif dari digital potr adalah dapat mengembangkan perekonomian baik secara mikro maupun makro bagi masyarakat, serta dapat menambah lapangan kerja, pertumbuhan pajak. (Nur)