Harianmomentum.com--Empat siswa SMK Negeri 2 Bandarlampung yang sempat ditahan oleh Mapolsek Sukarame hanya diberikan pembinaan, dan saat ini telah dikembalikan kepada orang tuanya.
Namun, guna memberikan efek jera, 69 motor siswa yang ditahan Mapolsek Sukarame, dapat diambil oleh siswa jika sudah mendapatkan persetujuan dari kepala sekolah mereka.
"Ini juga jadi upaya kami memberikan efek jera," ujar Kapolsek Sukarame Kompol Mulyadi saat dihubungi pada Selasa (19-2-2019) sore.
Kompol Mulyadi menuturkan, hasil interogasi polisi, siswa SMK 2 Bandarlampung tersebut tidak ingin menyerang SMAN 5. Melainkan akan bentrok dengan siswa SMK BLK Bandarlampung dan SMKN 5 Bandarlampung.
Namun, karena tempat kumpul puluhan siswa SMKN 2 Bandarlampung dan parkir di dekat kawasan SMKN 5, sehingga ada dugaan akan menyerang SMAN 5.
"Untung belum sempat terjadi karena anggota terlebih dahulu melakukan pencegahan," kata dia.
Selain itu, tawuran tersebut berawal dari janjian di sosial media dan saling ejek. Diduga ada yang saling mencoret dengan cat pylox dengan nama tertentu di gerbang beberapa sekolah. "Tapi ini masih diselidiki," tuturnya.
Guna mencegah adanya tawuran susulan, Polsek Sukarame berkoordinasi dengan Polsek Kedaton dengan menerjunkan Babinkamtibmas setempat.
Menurut Kompol Mulyadi, Babinkamtibmas melakukan pengawasan terbuka dan tertutup baik di daerah Rajabasa, Kampung baru sekitar kawasan SMK 2 Bandarlampung, dan juga di Waydadi sekitar kawasan SMA 5, karena peristiwa percobaan tawuran tersebut.
"Tadi pun sudah dikumpulkan kepala sekolah SMK 5, SMA 5, SMK 2, SMK BLK, kumpul semua tadi. Jadi semuanya sepakat kalau masalah itu sudah selesai. Dan semuanya sepakat untuk mencegah hal ini terulang," katanya. (ira).
Editor: Harian Momentum