Keluarga Pasien Keluhkan Layanan RSUD Ahmad Yani Metro

img
RSUD Ahmad Yani Metro. Foto. Pie

Hariamomentum.com--Pelayanan administrasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ahmad Yani Kota Metro, dikeluhkan keluarga pasien. Bahkan, keluarga pasien menduga ada praktik sewa (booking) kamar perawatan di rumah sakit setempat.

Seperti diungkapkan Hermanto, keluarga pasien yang meminta ruangan kelas 1 di RSUD Ahmad Yani. Namun permintaan keluarga pasien tersebut ditolak oleh perawat yang berjaga saat itu. 

"Pihak RSUD Ahmad Yani terkesan membatasi kamar rawat inap terhadap pasien. Saya minta keluarga saya untuk dirawat di kelas 1, tapi ditolak oleh perawatnya dengan alasan kamar di kelas 1 sudah penuh," ujarnya, Rabu (27-3-2019).

Lantaran penasaran, dia melanjutkan, Hermanto pun menegaskan pada perawat tersebut jika masih ada kamar yang kosong di ruangan jelas 1.

"Setelah mendaftar di ruang pendaftaran bagian Instalasi Gawat Darurat (IGD), lalu mengurus administrasi ruangan. Tetapi pada saat itu, permintaan kami ditolak. Yang seharusnya mendapat ruangan kelas 1 ternyata dikatakan oleh seorang petugas administrasinya ruangan kelas 1 penuh semua, dan akan di tempatkan di kelas 2 yang berisikan tiga orang," ungkapnya.

Hal serupa juga dikatakan keluarga pasien lainnya, Herman, kamar perawatan pasien yang masih kosong telah di pesan oleh oknum perawat di rumah sakit tersebut. 

"Ada kamar kosong, untuk kelas 2 yang berisikan 2 orang. Tapi kata bagian administrasi di bagian IGD, kamar itu sudah di pesan oleh perawat untuk pasien lain," katanya.

Mendengar penjelasan perawat setempat yang dirasa keluarga pasien tidak masuk akal. Keluarga pun memprotes kebijakan perawat tersebut.

"Akhirnya dengan cara marah dulu baru kamar tersebut boleh di tempat," tegasnya.

Saat dikonfirmasi, staf bagian administrasi UGD RSUD A. Yani, Gede menyatakan memang kamar tersebut sudah di pesan oleh perawat di rumah sakit ini. 

"Iya, memang ada yang kosong kamar kelas 2A bagian Penyakit Dalam C. Tetapi sudah di pesan oleh perawat di sini, jadi kami tidak bisa memakainya. Karena memang aturannya begitu," ujarnya. 

Selanjutnya menurut keterangan, salah satu staf di ruangan Penyakit Dalam C,  bahwa kamar memang ada tapi sudah dibooking oleh pihak lain. 

"Memang ada kamar kelas 1 yang kosong,  pasien baru keluar. Tetapi ada pasien lain yang akan masuk,  karena sudah di boking.  Dan hal ini biasa terjadi di sini," katanya. (pie).






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos